Abstract:
Teknologi informasi merupakan salah satu kebutuhan masyarakat Indonesia yang mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Peningkatan penggunaan teknologi informasi secara masif terjadi ketika pandemi Covid-19 merebak di Indonesia pada tahun 2020. PT Smartfren Telecom Tbk. sebagai perusahaan yang menyediakan layanan telekomunikasi dapat memanfaatkan situasi tersebut menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatannya, namun di sisi lain, persaingan yang terjadi dalam industri telekomunikasi menjadi semakin ketat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan PT Smartfren Telecom Tbk. sebelum pandemi (tahun 2017-2019) dan perkembangan kinerja keuangan PT Smartfren Telecom Tbk. menjelang dan setelah pandemi (tahun 2020- 2022). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi kepustakaan dengan menggunakan data sekunder dari laporan keuangan dan tahunan PT Smartfren Telecom Tbk. tahun 2017-2022 yang diakses melalui website resmi perusahaan. Objek dari penelitian ini adalah PT Smartfren Telecom Tbk. dengan menggunakan teknik analisis data yaitu rasio sistem DuPont. Pada masa sebelum pandemi, Smartfren mencatatkan ROE yang negatif namun perlahan mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan oleh ROA yang bernilai negatif dan EM yang berfluktuasi menyesuaikan dengan perubahan jumlah aset dan ekuitas perusahaan. Nilai ROA yang negatif terjadi karena Smartfren masih merugi, terlihat pada nilai NPM yang negatif. TATO perusahaan meningkat selama 3 tahun akan tetapi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Menjelang dan setelah pandemi, ROE Smartfren terus mengalami peningkatan dan dapat meraih nilai yang positif di tahun 2022. Hal tersebut terbukti dari ROA perusahaan yang kian membaik, sedangkan EM nya kembali mengalami fluktuasi. Nilai ROA tersebut berasal dari NPM yang juga turut membaik karena Smartfren berhasil memperoleh laba pada tahun 2022. Untuk TATO, Smartfren memperoleh angka yang stabil yaitu 0,24 selama 3 tahun. Smartfren perlu senantiasa untuk meningkatkan layanan telekomunikasi baik dari segi data maupun non-data agar para pengguna selalu merasa puas. Selain itu, Smartfren juga perlu melakukan monitor terhadap struktur modal perusahaan untuk memastikan bahwa penggunaan utang dapat dikelola dengan baik.