Abstract:
Masjid Raya Bani Umar Tangerang Selatan merupakan masjid yang memiliki desain
dengan konsep religius dan modern. Masjid ini menerapkan desain yang ramah lingkungan,
menjawab permasalah iklim di lokasi masjid itu dibangun. Berlokasi di Tangerang Selatan berupa
area panas, membuat iklim di daerah tersebut terasa tidak nyaman dengan memiliki temperatur udara
tinggi dan kelembapan udara yang tidak nyaman untuk melakukan aktivitas di dalamnya. Fauzan
Noe’man merupakan perancang utama masjid tersebut dengan menerapkan desain yang ramah
lingkungan, hal ini dapat dilihat dari selubung bangunan berupa roster dan bukaan yang
dimanfaatkan sebagai penerapan desain pasif dengan mengandalkan ventilasi udara untuk memberi
ruang masuknya udara dan cahaya sinar matahari sebanyak-banyaknya.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kuantitas kenyamanan termal dalam bangunan
dan melihat pengaruh dari bukaan sebagai ventilasi alami terhadap kenyamanan termal pada ruang
salat Masjid Raya Bani Umar.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan cara
mendeskripsikan keadaan lapangan Masjid Raya Bani umar dan membandingkannya dengan standar
kenyamanan termal SNI 03-6752-2001. Data kenyamanan termal dikumpulkan dengan cara
observasi lapangan dan studi literatur. Data yang didapat berupa temperatur udara, kelembapan
udara, dan kecepatan angin. Analisis data yang didapat dikaitkan dengan persyaratan dan standar
kenyamanan termal.
Hasil penelitiannya adalah perolehan pengetahuan bagaimana pengaruh dari bukaan sebagai
penghawaan alami di daerah iklim tropis, dengan membuka pintu setiap sisi pada ruang salat dan
memberi bukaan pada sisi timur dan skylight pada area mezzanine pergerakan udara di dalam sudah
memenuhi standar minimum. Pada kapasitas maksimum ruangan membutuhkan elemen pendingin
ruangan seperti kipas angin. Pada area terbuka hijau juga dapat menggunakan pohon yang lebih
tinggi dan rindang untuk menurunkan suhu sekitar bangunan.