Abstract:
Kenyamanan termal memiliki peran signifikan terhadap efektivitas pembelajaran di dalam
ruang kelas. Kenyamanan termal dan pergerakan udara memiliki kaitan erat dalam menciptakan
kondisi yang nyaman dalam bangunan. Kualitas sirkulasi udara yang rendah akan berdampak negatif
pada daya konsentrasi pelajar. SMPN 6 Cimahi merupakan salah sekolah di Kota Cimahi yang
melakukan upaya peningkatan sirkulasi udara dengan memberikan bukaan ventilasi pada atap
koridor yang semula tertutup. Celah akibat elevasi atap koridor yang dinaikkan diharapkan untuk
memungkinkan terjadinya aliran udara. Saat ini, pada kenyataannya ruang kelas di SMPN 6 Cimahi
masih memerlukan peralatan ventilasi mekanis untuk membantu mendinginkan udara seperti kipas
angin. Untuk mencapai kenyamanan termal, desain bukaan SMPN 6 Cimahi yang ada pada saat ini
perlu dilakukan optimasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh desain
bukaan terhadap pergerakan udara di dalam ruang kelas serta untuk mengetahui desain bukaan yang
paling optimal untuk mencapai kenyamanan termal di ruang kelas.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif-kualitatif.
Penelitian terbagi ke dalam tahap survei lapangan dan simulasi. Data lapangan yang dikumpulkan
kemudian dievaluasi menggunakan simulasi pada perangkat lunak Autodesk CFD. Simulasi
beberapa alternatif optimasi desain bukaan selanjutnya dilakukan untuk menemukan rekayasa
desain yang paling efektif dalam mencapai kenyamanan termal.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting, ruang- ruang kelas di
SMPN 6 Cimahi telah mencapai tingkat kenyamanan termal nyaman-optimal hingga hangatnyaman,
namun kecepatan angin yang terjadi di dalam ruang kelas sangat minim sehingga belum
bisa memenuhi persyaratan kenyamanan termal. Kecepatan udara dapat ditingkatkan dengan
menambahkan luas bukaan pada sisi bangunan yang menghadap muka angin. Luas bukaan pada
seluruh ruang kelas pada kondisi eksisting juga belum memenuhi standar. Setelah dilakukan
pemenuhan standar luas bukaan, kecepatan udara dapat meningkat kecuali pada ruang kelas yang
berjarak terlalu dekat dengan bangunan lain. Penambahan luas bukaan selain di ruang kelas seperti
pada gerbang sekolah dan area tangga juga dapat berpengaruh pada peningkatan kecepatan udara di
dalam ruang kelas.