Kajian kritis modernisasi tata massa, tata ruang dan tektonika Rumah Adat Bolon Batak Toba : objek studi Kampung Banjar Ganjang, Kampung Lumban Gala-Gala dan Kampung Lumban Pea

Show simple item record

dc.contributor.advisor Saliya, Yuswadi
dc.contributor.author Daffa, Dzakwan
dc.date.accessioned 2024-11-12T07:18:05Z
dc.date.available 2024-11-12T07:18:05Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.other skp46371
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/19428
dc.description 7238 - FTA en_US
dc.description.abstract Skripsi ini merupakan sebuah studi yang mendalam tentang tata massa, tata ruang, dan tektonika dari rumah adat Bolon, yang merupakan bagian integral dari warisan budaya masyarakat Batak Toba di Indonesia. Fokus utama dari penelitian ini adalah pada tiga rumah adat khas, yaitu Rumah Gorga, Rumah Sopo, dan Rumah Eper, yang menjadi objek studi kasus untuk menjelajahi karakteristik arsitektural mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-komparatif dengan metode observasi lapangan dan analisis dokumentasi. Data dikumpulkan melalui survei langsung pada lokasi, dokumentasi fotografi, dan tinjauan literatur untuk memahami konteks budaya, sejarah, dan signifikansi rumah adat Bolon dalam masyarakat Batak Toba. Suku Batak terdiri dari enam kelompok yang sebagian besar menempati daerah Sumatera Utara, terdiri dari Batak karo, Simalungun, Pak pak, toba, Angkola dan Mandailing. Suku Batak Toba yang bertempat tinggal sebagai penduduk asli di sekitar Danau Toba di Tapanuli Utara. Pola perkampungan pada umumnya mengelompok. Kelompok bangunan dalam suatu kampung umumnya dua baris, yaitu barisan Utara dan Selatan. Barisan Utara terdiri dari lumbung tempat menyimpan padi dan barisan Selatan terdiri dari rumah adat, dipisahkan oelh ruangan terbuka untuk semua kegiatan sehari-hari. Hasil penelitian ini mengungkapkan tata massa yang khas dari rumah adat Bolon, yang melibatkan penggunaan lantai dasar untuk penyimpanan dan tempat hewan, lantai tengah untuk aktivitas sehari-hari, dan lantai atas sebagai tempat tinggal keluarga inti. Tata ruangnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan fungsional dan seremonial dalam budaya Batak Toba, mencakup tempat-tempat ibadah dan ruang-ruang yang digunakan untuk pertemuan sosial. Selain itu, penelitian ini juga membahas tektonika rumah adat Bolon, dengan penekanan pada penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi utama, teknik penyambungan kayu, serta elemen-elemen dekoratif yang khas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah adat Bolon mencerminkan prinsip-prinsip tektonika yang memungkinkan bangunan tersebut berdiri dengan kokoh sambil mempertahankan nilai estetika yang tinggi. Studi kasus pada Rumah Gorga, Rumah Sopo, dan Rumah Eper juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang variasi dalam tata massa, tata ruang, dan tektonika antara rumah-rumah adat Bolon yang berbeda, serta perubahan dan adaptasi yang mungkin terjadi seiring waktu. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject TATA RUANG en_US
dc.subject BATAK TOBA en_US
dc.subject TEKTONIKA en_US
dc.subject RUMAH ADAT en_US
dc.subject TATA MASSA en_US
dc.subject BOLON en_US
dc.title Kajian kritis modernisasi tata massa, tata ruang dan tektonika Rumah Adat Bolon Batak Toba : objek studi Kampung Banjar Ganjang, Kampung Lumban Gala-Gala dan Kampung Lumban Pea en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6111901111
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account