Wujud Budaya Bali dalam arsitektur Taman Dedari pada tata ruang, sosok, material, dan ornamen

Show simple item record

dc.contributor.advisor Suryono S., Alwin
dc.contributor.author Fitri, Karyn Naomi
dc.date.accessioned 2024-11-08T08:41:28Z
dc.date.available 2024-11-08T08:41:28Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.other skp46355
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/19376
dc.description 7222 - FTA en_US
dc.description.abstract Di hadapan era globalisasi yang terus berkembang, Bali tetap mempertahankan dan memperkuat kekayaan budayanya, menciptakan harmoni antara warisan lokal dan tuntutan modern. Meskipun terpapar pengaruh global, Bali memperlihatkan ketahanan budayanya melalui seni, tarian, musik, dan arsitektur. Pulau ini mengintegrasikan keberagaman agama Hindu dengan seni tradisional sebagai ekspresi mendalam dari nilai-nilai mitologis dan religius. Konsep Tri Hita Karana menjadi landasan utama dalam menjaga keaslian dan integritas budaya Bali, dihadapkan dengan arus modernisasi. Penelitian ini fokus pada Restoran Taman Dedari sebagai studi kasus penerapan budaya Bali dalam desain arsitektur. Patung Dedari menjadi daya tarik utama, menggambarkan narasi sejarah Rsi Markandeya. Meskipun berhasil menciptakan harmoni, pertanyaan muncul terkait adaptasi elemen tradisional dengan kebutuhan modern dan pariwisata. Penelitian ini menganalisis sejauh mana Restoran Taman Dedari berhasil mengintegrasikan budaya Bali dalam desain arsitektur, terutama dalam aspek Tata Ruang, Sosok, Material, dan Ornamen. Serta menganalisa penerapan budaya Bali membentuk suasana Restoran Taman Dedari. Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana desain arsitektur dapat menciptakan keseimbangan antara kebutuhan modern pada pelestarian budaya dalam konteks budaya Bali. Taman Dedari mencerminkan wujud budaya Bali melalui pada tata ruang, sosok, material, dan ornamen, menciptakan lingkungan yang estetis serta bermakna secara spiritual dan sosial. Konsep "Manik Ring Cucupu" dan "Desa Kala Patra" diterapkan untuk menjaga keseimbangan alam dan menyesuaikan arsitektur tradisional Bali dengan kebutuhan modern tanpa menghilangkan esensi budaya. Filosofi "Tri Hita Karana" diwujudkan dalam hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, alam, dan sesama. Penerapan budaya Bali menurut sistem fisik, sosial, dan makna menciptakan suasana sakral dan spiritual yang khas. Penelitian ini mengungkapkan integrasi budaya Bali dalam arsitektur Restoran Taman Dedari, namun juga mengakui adanya keterbatasan yang perlu diperhatikan. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi lebih dalam dengan konteks yang lebih luas, serta dampak dari penerapan konsep filosofis Bali dalam arsitektur modern untuk memperkuat identitas dan pelestarian budaya Bali. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI en_US
dc.subject BUDAYA BALI en_US
dc.subject RESTORAN TAMAN DEDARI en_US
dc.title Wujud Budaya Bali dalam arsitektur Taman Dedari pada tata ruang, sosok, material, dan ornamen en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6112001213
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8984450022
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account