Studi arsitektur Bale Kambang pada Taman Air peninggalan Islam di Jawa dan Hindu di Bali

Show simple item record

dc.contributor.advisor Herwindo, Rahadhian Prajudi
dc.contributor.author Tedjasurja, Sheridan
dc.date.accessioned 2024-11-08T06:41:33Z
dc.date.available 2024-11-08T06:41:33Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.other skp46354
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/19370
dc.description 7221 - FTA en_US
dc.description.abstract Sebagai sumber dari segala makhluk hidup, air merupakan salah satu elemen yang disucikan dalam kebudayaan Hindu-Buddha, yang ditunjukkan dengan adanya peninggalan bangunan petirtaan (pemandian suci). Di satu sisi, kebudayaan Islam juga memiliki pandangan dalam memaknakan air sebagai sebuah elemen yang suci, dimana ilustrasi mengenai air yang mengalir dalam surga dimunculkan dari hadirnya taman-taman air kuno Islam. Ketika pengaruh Islam masuk ke dalam Indonesia, arsitektur taman air turut dibawa masuk dan diperkenalkan pada keraton-keraton Islam di Jawa. Dalam taman air keraton ini, muncul sebuah tipologi bangunan yang mengambang di tengah kolam atau yang lebih dikenal dengan istilah Bale Kambang, sesuatu yang tidak nampak pada model taman air Islam diluar Indonesia. Bale Kambang sendiri merupakan sebuah bentuk arsitektur yang sudah muncul sejak kebudayaan Hindu-Buddha, dan dapat ditemukan jejak keberadaannya pada relief-relief candi seperti Candi Panataran dan Candi Jawi. Selain taman air keraton di Jawa, Bale Kambang juga dapat ditemukan pada taman air di puri Bali yang bercorak Hindu, dipercayai telah mendapat pengaruh dari kerajaan Majapahit. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menjabarkan wujud Bale Kambang peninggalan Islam di Jawa dan Hindu di Bali serta melihat persamaan dan perbedaan yang nampak diantaranya. Penelitian ini juga akan mencari hubungan maupun korelasi Bale Kambang di Jawa dan Bali dengan dasar-dasar pemikiran Bale Kambang yang ada pada era Majapahit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, dengan teknik analisa eksploratif dan komparatif dalam menganalisa Bale Kambang di Jawa dan Bali dengan Bale Kambang peninggalan Majapahit. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisa kedalam lima kategori analisis besar yakni pola bangunan, wujud/sosok bangunan, penggunaan ornamentasi, tata letak taman air, dan penggunaan kosmologi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa wujud arsitektur Bale Kambang dapat dikategorikan menjadi tiga wujud kelompok utama yakni tajug, limasan, dan kombinasi. Adapun persamaan utama yang ditemukan adalah penggunaan batur pada seluruh bangunan obyek studi serta penggunaan kosmologi yang merepresentasikan Mahameru, gunung utama yang disucikan pada kepercayaan Hindu. Penelitian juga mengungkapkan korelasi antara Bale Kambang di era Majapahit dari aspek literatur, pola, ornamen, dan kosmologi. Sebagai sebuah bentuk arsitektural, wujud Bale Kambang peninggalan Islam di Jawa dan Hindu di Bali merupakan sebuah bangunan yang secara konstan dilestarikan dari era Majapahit, dimana Bale Kambang Islam di Jawa merupakan bentuk dari akulturasi budaya, dan Bale Kambang di Bali merupakan bentuk dari pelestarian tradisi. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject TAMAN AIR en_US
dc.subject ARSITEKTUR MAJAPAHIT en_US
dc.subject BALE KAMBANG en_US
dc.subject MAHAMERU en_US
dc.title Studi arsitektur Bale Kambang pada Taman Air peninggalan Islam di Jawa dan Hindu di Bali en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6112001172
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412107301
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account