Abstract:
Pada tahun 2023, Republik Rakyat Tiongkok merilis peta terbaru dari Laut
Tiongkok Selatan, yang kembali memicu ketegangan geopolitik dan
sengketa internasional atas batas-batas maritim di wilayah tersebut. Peta
baru ini menegaskan kembali klaim luas Tiongkok, yang ditandai dengan
"ten dash line" yang kontroversial, mencakup hampir seluruh Laut China
Selatan, termasuk wilayah yang diklaim oleh Vietnam, Filipina, Malaysia,
Brunei, dan Taiwan. Penerbitan peta ini mengikuti serangkaian kegiatan
Tiongkok yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan kehadirannya di
perairan yang disengketakan, termasuk pembangunan pulau buatan dan
militerisasi fitur-fitur kunci. Penulisan ini membahas dasar tentang
perairan historis yang digunakan Tiongkok sebagai dasar klaim unilateral,
hukum maritim internasional, dan menyoroti tantangan yang terus
berlanjut dalam mencapai resolusi damai untuk sengketa maritim yang
kompleks. Studi ini menekankan perlunya dialog multilateral yang lebih
intensif dan kepatuhan terhadap kerangka hukum internasional untuk
mengurangi risiko eskalasi konflik di salah satu wilayah maritim yang
paling strategis di dunia.