Abstract:
Pesatnya perkembangan teknologi saat ini menyebabkan kemudahan dalam menerima informasi, hal ini dapat mengakibatkan dampak yang positif dan negatif bagi perusahaan yang ingin memasarkan produknya. Perusahaan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi saat ini untuk memasarkan produknya, tetapi disisi lain pengambilan keputusan yang melibatkan citra dan reputasi perusahaan yang tidak tepat akan menimbulkan fenomena yang tengah marak di kalangan masyarakat, yaitu boikot, divestasi, dan sanksi (BDS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana brand image dan brand preference pada McDonald’s di Pulau Jawa. Serta untuk menentukan apakah brand image dapat mempengaruhi brand preference. Penelitian ini menggunakan metode applied research dan explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden, yang dipilih menggunakan teknik judgment sampling, yaitu konsumen yang sering mengkonsumsi fast food di Indonesia. Analisis yang digunakan menggunakan IBM SPSS 29 meliputi analisis deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, pendapat responden terhadap brand image (X) cukup buruk dan terhadap brand preference (Y) cukup rendah. Selain itu, dari hasil uji asumsi klasik, tidak terjadi gejala multikolinearitas, dan terdistribusi normal. Kemudian untuk hasil uji regresi linear sederhana terdapat pengaruh positif dari brand image (X) terhadap brand preference (Y), yaitu sebesar 0,383.