Abstract:
Di Indonesia, kontribusi oli mesin semakin meningkat dan diperkirakan akan mencapai
15% pada 2016, didorong oleh kebutuhan produksi dan transportasi. Seiring dengan
pertumbuhan ekonomi, permintaan oli mesin juga akan naik untuk mendukung kebutuhan
produksi masyarakat. PT X adalah perusahaan dagang yang menjual oli untuk mesin B2B.
Perusahaan ini belum memiliki visi dan misi karena fokus utamanya hanya pada kegiatan
sehari-hari. Karyawan terlihat kurang termotivasi dan sering mengulangi kesalahan yang
sama, mencerminkan budaya organisasi yang lemah.
Penelitian menggunakan alat OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument)
berdasarkan CVF (Competing Values Framework) oleh Cameron dan Quinn, yang mengukur
enam dimensi budaya organisasi. Alat ini menggambarkan bagaimana organisasi berfungsi
dan nilai-nilai yang mendefinisikan budaya perusahaan saat ini serta yang diinginkan untuk
perkembangan. Hasilnya menunjukkan bahwa budaya Clan dominan saat ini dengan skor
rata-rata 41,458. Profil budaya yang diinginkan adalah Hierarchy dengan skor 30,21. Saat ini,
organisasi berkembang dalam budaya Clan, yang menekankan suasana kekeluargaan dan
kerja tim kolaboratif. Sementara itu, budaya Hierarchy mengutamakan struktur, kontrol, dan
efisiensi operasional di masa depan. Perubahan ini bertujuan menyeimbangkan stabilitas
dengan dinamisme, mendorong karyawan untuk berinisiatif, bereksperimen dengan ide baru,
dan merespons perubahan pasar dengan cepat.