Abstract:
Kasus kecelakaan berkaitan uji berkala menjadi suatu perbincangan yang hangat saat
ini, tergulingnya Bus Trans Putera Fajar di Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat
yang menewaskan korban jiwa sebanyak 11 orang serta jumlah korban luka berat
sebanyak 12 orang dan luka ringan sebanyak 20 orang menurut Kementerian
Perhubungan disebabkan karena adanya kerusakan sistem pengereman bus yang tidak
terdeteksi karena tidak dilakukan uji berkala. Uji berkala menjadi sangat penting
dalam memastikan kendaraan yang beroperasi sesuai dengan standar keselamatan
yang telah ditentukan. Agar dapat dilaksanakan dan dipatuhi dengan baik, diperlukan
peraturan uji berkala yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas
pengaturan uji berkala bagi kendaraan pengangkut barang berdasarkan peraturan
perundang-undangan khususnya di Daerah Semarang, jawa tengah. Metode Penelitian
yang digunakan adalah Yuridis-Normatif agar dapat mengkaji uji berkala kendaraan
pengangkut mengenai efektivitas dan kelemahan dari peraturan yang ada, serta
bagaimana peraturan tersebut dapat diperbaiki untuk meningkatkan kepatuhannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun telah berbagai peraturan
perundang-undangan yang mengatur uji berkala, masih terdapat norma yang kurang
memadai contohnya pemberian sanksi yang perlu diperbaiki agar lebih tegas dan
tepat sasaran. Kesimpulan penelitian ini adalah peraturan perundang-undangan terkait
uji berkala harus ditingkatkan agar dapat memberikan dorongan yang lebih kuat
terhadap kepatuhan, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan
keselamatan di jalan raya.
