Abstract:
Bank menciptakan uang elektronik untuk mempermudah masyarakat untuk
melakukan transaksi dalam hal apapun. Khususnya diciptakannya Kartu Uang
Elektronik yang mudah digunakan dan mudah dibawa oleh masyarakat. Dengan
begitu, seringkali bank mengeluarkan banyak desain yang menarik agar menarik
konsumen untuk membeli kartu tersebut. Tentu saja desain yang digunakan oleh
bank sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Adanya keterbatasan dalam mendesain kartu tersebut membuat adanya peluang
bagi pelaku usaha untuk melakukan jasa kustomisasi atas kartu tersebut. Pelaku
usaha melakukan jasa kustomisasi tersebut agar konsumen dapat memilih sendiri
desain ataupun foto yang digunakan. Hal tersebut melanggar Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dikarenakan terdapat penggunaan
ciptaan secara komersial. Walaupun sudah jelas bahwa hal tersebut melanggar
ketentuan hak cipta, masih banyak pelaku usaha yang melakukan usaha tersebut.
Dengan ini, tidak seluruh pelaku usaha memiliki pemahaman hukum yang sama.
Usaha tersebut juga membawa nama bank dalam proses usahanya dengan
mencantumkan logo bank dalam kartu tersebut. Dengan begitu penulis akan
penulis akan menganalisis bagaimana persepsi hukum dari pelaku usaha serta
bank atas penggunaan jasa kustomisasi kartu uang elektronik bank yang
diperjualbelikan di marketplace.
