Inkonsistensi antara inhabitasi ruang jalan kendaraan dengan artikulasi Ruang Parapatan Lima Kota Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Kusliansjah, Y. Karyadi
dc.contributor.author Tjipto, Tesalonika
dc.date.accessioned 2024-10-02T06:59:02Z
dc.date.available 2024-10-02T06:59:02Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp46066
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18870
dc.description 7094 - FTA en_US
dc.description.abstract Parapatan Lima Kota Bandung dibangun antara tahun 1933 dan 1937. Ruas jalan pada Parapatan Lima merupakan bagian dari jalan Raya Pos Anyer- Panarukan atau disebut Groote Postweg (Jalan Asia Afrika) yang dibangun pada tahun 1911 oleh Gebernur Jendral Herman Willem Daendels. Parapatan Lima Kota Bandung saat ini menjadi pertemuan antara Jalan Gatot Subroto, Jalan Asia- Afrika, Jalan Sunda, Jalan Kapitan, dan Jalan Ahmad Yani (Kosambi). Alun-alun Bandung terletak satu kilometer dari pertemuan kelima jalan ini. Kawasan Parapatan Lima berkembang sebagai bagian dari pusat Kota Bandung dimana awalnya kawasan ini merupakan kawasan perdagangan dan perkantoran pada masa kolonial Belanda. Saat ini terdapat berbagai fungsi bangunan terutama bangunan komersial di kawasan Parapatan Lima, seperti pertokoan, perkantoran, rumah toko, bengkel, warung makan, dan lain-lain. Namun saat ini kondisi artikulasi ruang kawasan mengalami anomali dari sebagaimana semestinya sebuah simpang lima bekerja. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kondisi inhabitasi arahjalan terhadap artikulasi ruang pada kawasan Parapatan Lima Kota Bandung. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan cara mendeskripsikan keadaan eksisting kawasan Parapatan Lima dan membandingkannya dengan teori jalan, simpang, dan elemen ruang kota. Data mengenai kawasan dikumpulkan dengan cara observasi lapangan dan studi pustaka. Data dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu data fisik spasial dan data aktivitas. Data fisik spasial berupa elemen pembentuk fisik simpang, sementara data aktivitas berupa arahjalan pada Parapatan Lima Kota Bandung. Kedua data tersebut kemudian dikaitkan dengan teori tentang ketidaksinkronan untuk membaca dimana letak ketidaksinkronan antara ruang fisik spasial dengan aktivitas arahjalan pada Parapatan Lima Kota Bandung. Hasil penelitian ini berusaha menjelaskan peran Parapatan Lima secara formasi fisik spasial dan kontribusi aktivitas arahkelima jalan, dan pada akhirnya mengetahui bagaimana ketidaksinkronan relasi antara inhabitasi dengan artikulasi pada kawasan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject AKTIVITAS en_US
dc.subject SPASIAL en_US
dc.subject KOTA en_US
dc.subject ARTIKULASI en_US
dc.subject INHABITASI en_US
dc.subject FISIK en_US
dc.subject SIMPANG en_US
dc.title Inkonsistensi antara inhabitasi ruang jalan kendaraan dengan artikulasi Ruang Parapatan Lima Kota Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6111901075
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8856333420
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account