Abstract:
Kerajaan Hindu-Buddha mulai muncul di Indonesia karena ada pengaruh dengan hubungan
dagang dengan negara-negara lain seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Salah satu
kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang terbesar dengan wilayah kekuasaan yang hampir mencakup
Nusantara adalah Kerajaan Majapahit. Kerajaan yang berpusat di Jawa Timur ini memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan arsitektur di Indonesia, khususnya di pulau Jawa
yang merupakan pusat pemerintahan pada masanya.
Salah satu faktor penyebab Kerajaan Majapahit runtuh adalah fenomena islamisasi. Hal ini
menyebabkan berkembangnya kerajaan Islam secara pesat di Pulau Jawa. Salah satu kerajaan Islam
yang besar dan dominan pada masanya adalah Kesultanan Mataram. Keraton yang didirikan pada
masa Kesultanan Mataram adalah Keraton Kutagede, Kerta, Plered, Kartasura, dan Surakarta
Hadiningrat. Pada tahun 1755, Kesultanan Mataram terpecah akibat perebutan kekuasaan menjadi
Kesunanan Surakarta Hadiningrat dan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Oleh karena
peristiwa ini, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat didirikan pada tahun 1755.
Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data-data
penelitian diperoleh dari studi literatur, observasi lapangan, serta wawancara dengan beberapa ahli.
Tujuan dari penelitian adalah mencari hubungan arsitektur Majapahit terhadap bangunan keraton di
Surakarta dan Yogyakarta dalam aspek tatanan ruang, wujud, ornamentasi, dan tektonika. Meskipun
waktu berdirinya Keraton Surakarta dan Yogyakarta dengan masa Kerajaan Majapahit memiliki
rentang waktu yang cukup lama, arsitektur Majapahit tentunya memiliki pengaruh terhadap
arsitektur keraton Surakarta dan Yogyakarta, namun terdapat kemungkinan beberapa elemenelemen
arsitektur Majapahit yang hilang akibat berkembangnya zaman, peleburan budaya, serta
penyesuaian dengan agama Islam.
Analisis dilakukan secara komparatif yang disajikan dalam bentuk tabel dan dilengkapi
dengan keterangan. Dari analisis komparatif yang telah dilakukan, ditemukan bahwa memang benar
terdapat pengaruh arsitektur Majapahit pada Keraton Surakarta dan Yogyakarta yang dapat ditemui
dalam aspek tatanan ruang, wujud, ornamentasi, dan tektonika. Kesimpulan yang ditarik dari
penelitian ini adalah terdapat kontinuitas dan akulturasi budaya antara budaya Hindu-Buddha
dengan Islam, sehingga mempengaruhi desain Keraton Surakarta dan Yogyakarta hingga saat kini.