Abstract:
Desa Ngibikan dipilih menjadi objek studi dalam penelitian setelah melihat bagaimana
masyarakat di Desa ini berfokus pada membangun rumah tinggal yang aman dari gempa bumi
setelah mengalami gempa bumi dengan tingkat kerusakan dan kehilangan yang sangat besar dan
merugikan pada tahun 2006 silam. Seiring berjalannya waktu, hasil dari penerimaan masyarakat
terhadap gempa bumi menunjukkan adanya variasi tektonika konstruksi pada perumahan di Desa
Ngibikan Perkembangan yang terjadi dalam tektonika konstruksi rumah di Desa ini menjadi semakin
signifikan. Studi dilakukan untuk memahami apa saja perbedaan tektonika konstruksi dari sampelsampel
rumah dan apa saja faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat di Desa Ngibikan
sehingga terjadi keputusan untuk menggunakan tektonika konstruksi tersebut. Konsep perumahan
di Desa Ngibikan memiliki perbedaan yang kontras terutama dari aspek pembentuk tektonika
konstruksinya, yaitu konsep struktur, material, dan konstruksi/sambungan. Rumah yang menjadi
objek studi dalam penelitian ini merupakan satu rumah yang tidak hancur akibat gempa Yogyakarta
2006, satu rumah rekonstruksi yang digagas oleh arsitek Pak Eko Prawoto, dan satu rumah yang
memiliki konstruksi modern yang selesai dibangun pada tahun 2007. Hal ini menunjukkan adanya
perbedaan persepsi dari masing-masing individu terhadap rumah tahan gempa. Dengan demikian
yang perlu diketahui adalah apa persepsi masyarakat untuk menggunakan tektonika konstruksi
tersebut dalam fokus ketahanannya terhadap gempa dan apa saja faktor yang mempengaruhinya.
Studi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan dan
menjabarkan tektonika konstruksi ada pada objek studi. Pengumpulan data dilakukan melalui studi
literatur, observasi langsung, dan wawancara. Tektonika konstruksi masing-masing objek studi yang
mencakup aspek konsep struktur, material, dan konstruksi/sambungan ini dijabarkan kemudian
dibandingkan dengan persepsi masyarakat. Persepsi pengguna dan pengamat terhadap aspek-aspek
tektonika konstruksi ketiga objek studi tersebut dibandingkan untuk dianalisis bagaimana persepsi
masyarakat terhadap tektonika konstruksi rumah tahan gempa dan apa tektonika konstruksi yang
tahan gempa di Desa Ngibikan.
Perbedaan tektonika rumah tahan gempa ini bisa terjadi karena adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan masyarakat terhadap inovasi tektonika konstruksi, terutama dalam
konteks rumah tahan gempa. Faktor ekonomi sangat mempengaruhi persepsi masyarakat dalam
pemilihan konsep struktur yang tahan gempa. Meskipun memiliki fokus yang sama yaitu rumah
yang tahan akan gempa, masing-masing pribadi masyarakat masih memiliki minat untuk
menggunakan konsep struktur dan material serta sambungan yang modern. Perbedaan kemampuan
dan pengalaman masyarakat dalam bidang konstruksi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
perbedaan persepsi terhadap tektonika konstruksi rumah tahan gempa.