Pengaruh desain ruang terhadap kondisi aliran udara dalam upaya preservasi karya seni rupa pada Museum Galeri Nasional Indonesia : objek studi Galeri Nasional Indonesia

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sari, Wulani Enggar
dc.contributor.author Hendrico, Bartholomeus
dc.date.accessioned 2024-10-01T04:42:56Z
dc.date.available 2024-10-01T04:42:56Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp46143
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18826
dc.description 7171 - FTA en_US
dc.description.abstract Upaya perlindungan dan pelestarian dapat dilakukan melalui upaya preservasi melalui sistem aktif maupun pasif. Faktor preservasi karya seni rupa sangat dipengaruhi oleh keberadaan iklim ruang galeri yang mencangkup aspek kelembaban, temperatur, dan aliran udara, di mana perihal ini menjadi penentu keberlanjutan keberadaan karya seni yang disimpan. Museum seni rupa di Indonesia masih seringkali ditemukan lemah dalam pengupayaan preservasi yang seharusnya sudah menjadi standar pedoman, sehingga mengakibatkan potensi kerusakan terhadap objek - objek karya seni yang ada. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan eksperimental melalui uji coba simulasi CFD Autodesk yang menghasilkan deskripsi kondisi eksisting objek studi dan relasinya terhadap pengaruh upaya preservasi karya seni yang dilakukan, serta uji coba simulasi akan pengaruh dari pengembangan desain eksisting yang dijajarkan dan dibandingkan dengan teori pedoman preservasi karya seni rupa. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan serta studi pustaka. Data dikelompokkan berdasarkan variabel penelitian, yaitu aspek preservasi karya seni pada ruang museum, kelembaban - temperatur - aliran udara, sistem pendukung preservasi karya seni, dan pengembangan desain ruang. Teknik analisis dilakukan dengan simulasi distribusi dengan dengan teori pedoman preservasi karya seni rupa serta simulasi optimasi desain ruang pengantara yang mendukung penelitian dalam menghasilkan ruang lingkup guna preservasi yang lebih baik. Hasil penelitian adalah kinerja desain tatanan ruang museum ditemukan dapat mempengaruhi keberadaan kondisi iklim ruang galeri yang mempengaruhi aspek upaya preservasi serta kondisi karya seni rupa yang ada didalamnya. Desain tatanan ruang dalam museum harus semaksimal mungkin dapat menghalangi pengaruh iklim luar dan menciptakan kondisi ruang dalam yang konstan sehingga tidak terjadi fluktuasi iklim yang melemahkan upaya preservasi karya seni rupa. Ditemukan bahwa desain optimasi implementasi ruang pengantara atau airlock dapat menjadi solusi permasalahan upaya preservasi, serta terbukti mampu menghasilkan kondisi klimat ruang dalam atau bangunan yang cenderung turun dan berada pada keadaan konstan atau stabil. Implementasi desain ruang pengantara yang dirancang secara keseluruhan mampu menurunkan keberadaan aliran udara sebesar 99,54% dan penurunan temperatur sebesar 2,04 ‘C, penurunan aliran udara dan temperatur dari lingkup luar terhadap lobi airlock sebesar -83,67% dan -4,62%, terhadap ruang internal airlock sebesar -98,26% dan -5,25%, terhadap ruang dalam museum sebesar -99,54% dan -5,79%. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject PRESERVASI en_US
dc.subject KARYA SENI RUPA en_US
dc.subject KELEMBABAN en_US
dc.subject TEMPERATUR en_US
dc.subject ALIRAN UDARA en_US
dc.subject TATANAN RUANG en_US
dc.subject KONSTAN en_US
dc.title Pengaruh desain ruang terhadap kondisi aliran udara dalam upaya preservasi karya seni rupa pada Museum Galeri Nasional Indonesia : objek studi Galeri Nasional Indonesia en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6111901102
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0414078304
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account