Abstract:
Kota Yogyakarta merupakan kota di Pulau Jawa dengan keberagaman budaya.
Keberagaman budaya ini terlihat dari bangunan-bangunan cagar budaya yang tersebar di
seluruh kota. Salah satu bangunan cagar budaya ini adalah Ndalem Natan Royal Heritage.
Ndalem Natan Royal Heritage menunjukkan suatu keunikan yaitu merupakan bangunan
arsitektur tradisional Jawa yang terpengaruh oleh budaya asing (Eropa), keunikan inilah
yang membedakan bangunan dengan bangunan-bangunan tradisional Jawa lainnya.
Ndalem Natan Royal Heritage ini sudah berumur 165 tahun, tentunya telah mengalami
kerusakan pada elemen-elemen bangunannya baik melalui faktor eksternal maupun
internal. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi elemen-elemen arsitektural pada
bangunan berdasarkan teori D.S Capon, yang kemudian dicari nilai-nilai yang menjadi
makna kultural bangunan agar layak dikonservasi berdasarkan teori konservasi arsitektur
Aylin Orbasli.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama berupa penngumpulan
data dan observasi lapangan pada objek studi. Tahap kedua berupa pengolahan data-data
yang didapat berdasarkan studi literatur. Tahap ketiga berupa analisis teori dengan hasil
data yang telah dikumpulkan. Hasil analisis yang didapat mengemukakan klasifikasi
bangunan, makna kultural yang tedapat pada bangunan, teknik konservasi yang telah
diterapkan, dan teknik konservasi yang dibutuhkan ke depannya.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bangunan termasuk sebagai
rumah kalang, terdapat makna kultural yang signifikan pada elemen-elemen arsitektural
Ndalem Natan Royal Heritage, teknik konservasi yang telah diterapkan berupa restorasi,
konsolidasi, adaptasi, dan preservasi. Teknik konservasi konsolidasi dan preservasi
dibutuhkan untuk menjaga kondisi bangunan ke depannya.