Abstract:
Pusat perbelanjaan merupakan sebuah tempat aktivitas jual-beli barang, dimana
pembelian terjadi untuk dijual kembali ke pembeli lainnya atau konsumen akhir barang tersebut.
Pusat perbelanjaan ITC BSD merupakan sebuah pusat perbelanjaan kedua tertua di BSD,
Tangerang Selatan, dan masih ramai dikunjungi hingga saat ini. Pada pusat perbelanjaan ini
tersedia produk-produk busana, elektronik, kebutuhan sehari-hari, dan makanan. Namun, terdapat
permasalahan yaitu keramaian yang tidak merata. Pintu Timur yang merupakan pintu dengan
aksesibilitas visual terbaik merupakan area dengan keramaian yang rendah dengan omzet paling
rendah. Pada bangunan ini juga, semakin jauh dari lantai dasar, semakin ramai juga lantai tersebut.
Hal ini merupakan hal yang menarik, berbeda dengan hipotetsis yang didasarkan dengan teori
aksesibilitas, yang semakin dekat dan semakin terlihat oleh pengunjung akan semakin ramai.
Melihat permasalahan tersebut maka dilakukan sebuah penelitian menggunakan metode feng shui
dengan teori air, sebagai pandangan dan panduan lain dalam arsitektur, untuk mencari penyebab
permasalahan tersebut. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan
menggunakan metode feng shui dengan teori air. Dilakukan observasi langsung terhadap sirkulasi
dan aksesibilitas pada objek penelitian. Dari data yang didapatkan, berikutnya akan digunakan
teori Xiao Wang Shui untuk sirkulasi kendaraan. Untuk sirkulasi pedestrian, di dalam dan luar
bangunan, digunakan metode outgoing-incoming water dan sirkulasi primer dan sekunder untuk
metode analisisnya. Ruang lingkup penelitian ini adalah jalur sirkulasi publik yang digunakan oleh
semua pengguna seperti, pengunjung, penjual dan pengelola, serta tatanan unit pada tiap lantai
pusat perbelanjaan. Dari penelitian ini ditemukan kesimpulan untuk mejawab kedua pertanyaan tersebut.
Penyebab area Pintu Timur yang menjadi area paling sepi dan memiliki omzet terendah, walaupun
memiliki aksesibilitas yang baik, energi yang melewati pintu ini merupakan energi Xiao Shui yang
membawa ketidakharmonian yang menyebabkan kerugian finansial yang besar. Penyebab lainnya
adalah perbedaan ketinggian sebesar 1 meter dari Jl. Pahlawan Seribu menuju ke Pintu Timur. Hal
ini krusial mengingat pengunjung yang masuk menggunakan pintu ini adalah pengunjung
pedestrian. Penyebab dari level keramaian yang semakin tinggi semakin jauh dari lantai dasar
adalah pada tenant-tenant yang berada pada lantai satu merupakan tenant yang paling banyak
dicari oleh pengunjung. Akibat penataan transportasi vertikal dan pintu keluar, yang menyebabkan
aliran air terlalu cepat dan tidak mengalir ke seluruh tempat, mengakibatkan perbedaan keramaian
pada setiap levelnya.