Abstract:
Eksistensi gereja HKBP tidak bisa dilepaskan dari identitas Kristen Lutheran dan masyarakat
adat Batak Toba yang mengalami peristiwa proses akulturasi serta menghasilkan berbagai tanggapan
arsitektur diantaranya yaitu fenomena adopsi dan transformasi. Proses akulturasi tersebut
melahirkan ragam ekspresi arsitektur yang perlu ditelaah fenomena adopsi dan transformasinya.
Adapun penelitian ini memiliki beberapa tujuan utama diantaranya; memetakan ragam adopsi
elemen Ruma Bolon yang terjadi pada bagian gereja HKBP di Sumatera Utara serta menganalisis
transformasi elemen arsitektural Ruma Bolon yang diadopsikan pada gereja HKBP di Sumatera
Utara. Gereja HKBP di Sumatera Utara setelah mengalami proses akulturasi, secara berperiode
berakulturasi dan mengadopsi elemen arsitektural Ruma Bolon. Adopsi elemen arsitektural Ruma
Bolon tersebut terdiri dari dua tipologi utama yaitu bentuk bangunan dan ornamentasi gorga Batak.
Pemetaan adopsi elemen arsitektural Ruma Bolon tersebut berada pada konteks elemen pelingkup
atas dengan tengah bagian-bagian gereja. Pada objek gereja HKBP Dame Pematangsiantar, adopsi
elemen arsitektural Ruma Bolon secara dominan mengambil sosok Ruma Bolon secara menyeluruh
terhadap bangunan utama gereja. Ragam adopsi elemen arsitektural Ruma Bolon ditemukan pada
objek gereja HKBP Parapat dimana elemen arsitektur Ruma Bolon diadopsi sebagian, serta
teraplikasikan dalam beberapa bagian gereja. Selain memetakan adopsi elemen arsitektur, penelitian dilanjutkan dengan analisis
transformasi. Pada gereja HKBP Dame Pematangsiantar, dengan identifikasi adopsi elemen
arsitektural Ruma Bolon secara menyeluruh, transformasi secara dominan berada dalam konteks
bentu.. Hal tersebut secara representatif menjadi hasil metode transformasi akibat mengadopsi
seluruh elemen arsitektural Ruma Bolon yang harus diadaptasi terhadap bagian-bagian gereja.
Tipologi transformasi yang berbeda terjadi pada objek HKBP Parapat dimana transformasi elemen
arsitektural Ruma Bolon secara merata berada pada konteks bentuk dan tatanan. Konteks bentuk dan
tatanan tersebut secara praktik cenderung mengambil sebagian elemen arsitektural Ruma Bolon yang
masih diadaptasikan kepada identitas bentuk gereja HKBP mula-mula.