Abstract:
Halte CSW (Centrale Stichting Wederopbouw/Cakra Selaras Wahana) Jakarta adalah salah satu
fasilitas peralihan moda transportasi dari sekian banyak fasilitas di Jakarta. Halte ini terletak daerah Jakarta Selatan yang merupakan salah satu daerah dengan kepadatan tinggi di Jakarta. Keunikan dari halte ini berada pada tumpukan kedua dari tiga layer fungsi yang saling bertumpukan. Sebagai
sebuah tempat transit yang sekaligus berfungsi sebagai skybridge berbayar yang berlokasi di atas
sebuah persimpangan empat jalan, halte CSW Jakarta ini memiliki banyak titik yang dapat
digunakan pengguna untuk keluar dan masuk dari halte CSW ini. Mengingat dalam halte CSW ini
juga memiliki 4 shelter untuk 4 transportasi halte berupa bis transjakarta yang memiliki jurusan yang
berbeda, serta terhubung dengan stasiun MRT ASEAN, maka tidak heran kepadatan aktivitas pada
halte CSW ini tergolong tinggi. Permasalahan yang kerap terjadi pada pengguna fasilitas halte baik
ketika memilih sebuah titik masuk halte, berpindah dari moda transportasi yang satu ke moda
transportasi yang lain, atau memilih titik keluar dari halte adalah muncul beberapa permasalahan
elemen wayfinding. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskripsi, komparasi, dan sitensis untuk menghasilkan sebuah temuan yang akurat berdasarkan
analisis data dengan teori yang dipakai. Temuan dari penelitian ini adalah kondisi elemen
wayfinding yang ada pada tiap-tiap lantai bangunan Halte CSW ini cukup lengkap dan juga masih
terlihat jelas terlihat. pada implementasinya, elemen wayfinding di halte CSW memang sudah 50%
memenuhi secara keberadaaan fisikal, namun identitas dari sebuah elemen wayfinding yang
diberikan pada halte CSW ini belum bisa mengkomunikasikan informasi dengan baik. Hasil dari
pemetaan implementasi wayfinding halte CSW juga menyatakan bahwa area yang membuat ragu
mengambil keputusan diakibatkan oleh edge dan nodes sehingga pada akhirnya berdampak pada
ketidakjelasan elemen penanda atau kehilangan informasi terkait keberadaan yang dapat
menyebabkan dis-orientasi.