dc.description.abstract |
Garam adalah bahan pokok kebutuhan manusia. Indonesia merupakan sebuah
negara kepulauan yang memiliki kemampuan untuk memproduksi garam untuk kebutuhan
warganya, namun sangat disayangkan untuk memenuhi hal tersebut Indonesia terkadang
masih perlu melalukan impor kepada negara penghasil garam lainnya. Kekurangan
produksi bisa terjadi dikarenakan perubahan cuaca sehingga penguapan kurang maksimal
maupun penggunaan metode produksi yang kurang efektif. Metode 3D Rope adalah salah
satu dari beberapa metode yang dapat digunakan untuk mempercepat produksi garam.
Penggunaan 3D Rope masih jarang dilakukan di Indonesia, yang mungkin
dikarenakan masih berupa hal yang baru dan masih banyak tugas yang harus dilaksanakan
untuk mendapatkan variabel terbaik puncak performa alat 3D Rope. Penelitian ini
diharapkan dapat mampu memberi kontribusi mengenai variabel yang berdampak kepada
efektivitas alat 3D Rope, antara lain %RH dimana dampak %RH yang tinggi (saturated)
akan mengakibatkan penguapan tidak terjadi serta penggunaan banyak jumlah untaian
dimana semakin banyak jumlah untaian yang digunakan akan meningkatkan luas
permukaan penguapan sehingga laju penguapan meningkat.
Data yang telah didapatkan juga diolah menggunakan Matlab agar dapat
dimodelkan dengan persamaan Harbeck, Penman, dan Priestley-Taylor namun dari ketiga
persamaan tersebut kurang dapat mewakili penguapan yang terjadi pada alat 3D Rope
dikarenakan dampak laju alir udara terhadap geometri sistem sehingga perhitungan model
terhadap data asli menjadi undervalued. Penggunaan persamaan pemodelan yang
menggunakan faktor resistansi udara diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut
dimana persamaan ini lebih dapat menggambarkan dampak geometri sistem terhadap laju
penguapan. |
en_US |