Abstract:
Untuk memastikan kegiatan dalam suatu ruangan dapat terakomodasi dengan baik,
diperlukan pencahayaan yang cukup dan sesuai. Misalnya, dalam ruang kelas terdapat persyaratan
standar terkait pencahayaan yang baik. Menurut SNI 6575-2001, intensitas cahaya minimal yang
dibutuhkan adalah 350 lux. Selain itu, cahaya juga perlu didistribusikan dengan baik dengan rasio
0,7 sesuai dengan EN 12464-1. Untuk memenuhi persyaratan ini, diperlukan penggunaan kombinasi
antara pencahayaan alami dan buatan, dengan memberikan prioritas pada pemanfaatan cahaya alami
sebelum menggunakan pencahayaan buatan. Salah satu metode yang efektif adalah mengarahkan
sinar matahari masuk ke dalam bangunan melalui fasad bangunan sebagai pengarah cahaya alami.
Observasi awal di Gedung PPAG 2 Universitas Katolik Parahyangan menunjukkan adanya
upaya dalam mengarahkan cahaya alami menggunakan rak cahaya. Namun, data menunjukkan
bahwa upaya ini masih belum cukup dalam menyediakan pencahayaan yang dibutuhkan. Selain itu,
pengaturan pencahayaan di ruang kelas juga tidak sesuai dengan pola distribusi cahaya alami.
Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan reflektor ambang jendela pada bukaan ruangan
dan mengkaji pengaruhnya terhadap pencahayaan ruang kelas sebagai upaya untuk meningkatkan
pencahayaan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat bagaimana mengintegrasikan
pencahayaan alami dan buatan melalui sistem kontrol pencahayaan pintar. Oleh karena itu,
penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental dengan fokus kuantitatif. Penelitian
dilakukan dengan membuat model digital dari gedung studi kasus dan melakukan simulasi
menggunakan perangkat lunak DIALux Evo 11.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa sebagian besar pencahayaan alami di ruang kelas tidak
memenuhi intensitas cahaya yang dibutuhkan, dan pencahayaan buatan di ruang kelas tidak
direncanakan secara strategis untuk mengatasi kekurangan cahaya alami di tempat yang dibutuhkan.
Namun, hasil tersebut menunjukkan bahwa reflektor ambang jendela dapat membantu
meningkatkan pencahayaan ruang kelas, dengan setiap desain reflektor mempengaruhi pencahayaan
ruangan dengan cara yang berbeda. Terakhir, dengan pengelolaan pencahayaan yang efektif,
integrasi antara pencahayaan alami dan buatan dapat memastikan bahwa pencahayaan di ruang kelas
selalu mencapai intensitas 350 lux dengan distribusi yang merata.