Kontekstualitas bangunan ekstensi dalam Kawasan Taman Ismail Marzuki, studi kasus : Gedung Panjang

Show simple item record

dc.contributor.advisor Aly, Sudianto
dc.contributor.author Aksvianto, Muhammad Naufal Aqil
dc.date.accessioned 2024-08-07T04:39:03Z
dc.date.available 2024-08-07T04:39:03Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp45385
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18174
dc.description 6633 - FTA en_US
dc.description.abstract Jakarta merupakan kota dengan perkembangan pesat yang memiliki budaya yang kental. Dengan tingkat pembaruan yang pesat di Jakarta, diperlukan perhatian khusus terhadap kontekstualitas dalam arsitektur guna mempertahankan identitas kawasan Jakarta. Arsitektur kontekstual mengacu pada kondisi lingkungan sekitar, di mana gaya bangunan menyesuaikan terhadap kondisi-kondisi lingkungannya. Lazimnya, arsitektur kontekstual memperhatikan gaya bangunan sekitarnya agar tidak merusak lingkungan sekitar, dengan tujuan memberikan visualisasi yang harmonis antara bangunan eksisting dengan rancangan yang baru. Hal ini membantu melestarikan sejarah pada kawasan tersebut. Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan kawasan kesenian dan kebudayaan di Jalan Cikini, Jakarta Pusat, yang diresmikan pada tahun 1968. Taman Ismail Marzuki ini mengalami revitalisasi pada tahun 2019, lantas kontekstualitas merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam memastikan keharmonisan rancangan eksisting yang memiliki sejarah kuat dengan rancangan yang baru. Penelitian terhadap kontekstualitas ini didasari teori arsitektur kontekstual oleh Brent Brolin, dengan penekanan pada tiga faktor utama, yakni: kontekstualitas terhadap lingkungan, dengan pertimbangan unsur iklim dan sosial-budaya; kontekstualitas terhadap bentuk, dengan pertimbangan dalam keterbacaan agar bentuk mudah diidentifikasi dan keharmonisan visual, dan; kontekstualitas terhadap fungsi, dengan pertimbangan kesesuaian sistem yang terjadi pada bangunan dengan fungsi yang tepat Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan tujuan menjelaskan interpretasi aspek kontekstualitas pada ekstensi Gedung Panjang pada kawasan Taman Ismail Marzuki, yang dimulai dari studi pustaka dengan mendalami dahulu teori arsitektur kontekstual. Kemudian dilakukan observasi langsung ke objek studi untuk mengumpulkan data, mendokumentasikan objek, dan mengamati kondisi terkini dari objek beserta lingkungan sekitarnya. Setelah itu, dilakukan wawancara dengan perancang guna meriset pemikiran di balik pengolahan dan konsep desain yang dilakukan Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Rancangan revitalisasi ini memenuhi aspek kontekstualitas terhadap lingkungan, di mana dilakukan upaya-upaya penyikapan iklim seperti axis bangunan yang tidak langsung mengarah timur-barat, penambahan kolam, pepohonan, dan bukaan-bukaan besar walaupun material bangunan yang dominan menggunakan beton dinilai kurang kontekstual karena menyerap panas. Selain itu, rancangan dinilai sangat memenuhi aspek kontekstualitas terhadap fungsi karena mengikuti tujuan umum dari revitalisasi yaitu menjadikannya pusat kebudayaan dan kesenian pada Taman Ismail Marzuki. Dari aspek kontekstualitas terhadap bentuk, rancangan kurang merespon bangunan sebelum revitalisasi melainkan lebih menekankan pada keharmonisan dengan lingkungan. Dari hasil analisis, disimpulkan bahwa pendekatan kontekstualitas merupakan juxtaposition. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject KONTEKSTUALITAS BANGUNAN en_US
dc.subject GEDUNG PANJANG en_US
dc.subject TAMAN ISMAIL MARZUKI en_US
dc.title Kontekstualitas bangunan ekstensi dalam Kawasan Taman Ismail Marzuki, studi kasus : Gedung Panjang en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6111801214
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8857999920
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account