Abstract:
Dalam sebuah bisnis untuk membuat sebuah produk yang berkualitas dibutuhkan
sistem manajemen rantai pasok yang baik. Dimana manajemen rantai pasok
mengintegerasikan seluruh kegiatan rantai pasok untuk menghasilkan customer value
yang maksimal. PT Masdipuro Karya Nanjaya merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di industri properti, dalam melakukan kegiatan usahanya perusahaan
menjalankan kerjasama dengan empat pemasok berbeda. Untuk meningkatkan kinerja
para pemasok maka dibutuhkan sebuah sistem evaluasi. Maka dari itu, peneliti
melakukan evaluasi terhadap pemasok dengan menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP).
Kraljic Matrix digunakan dalam penelitian ini untuk menetapkan bahan
baku mana yang harus dievaluasi, yaitu semen sebagai bahan baku strategis. Pemasok
bahan baku semen menghadapi masalah keterlambatan pengiriman dan kurang baiknya
kondisi semen dari pemasok, selain itu juga perusahaan menginginkan pemasok
dengan sistem pembayaran terbaik untuk membeli bahan baku yang dibutuhkan.
Berdasarkan hal tersebut ditentukan skala prioritas pemasok semen menggunakan
Analytical Hierarchy Process (AHP) menggunakan kriteria kondisi barang, pelayanan
dan ketersediaan, dan biaya yang dibagi lagi atas beberapa sub kriteria.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kriteria yang dibutuhkan
oleh PT Masdipuro Karya Nanjaya adalah kondisi barang, pelayanan dan ketersediaan,
dan biaya. (2) Biaya merupakan kriteria yang paling penting bagi PT Masdipuro Karya
Nanjaya, dilajutkan dengan kriteria kondisi barang, dan terakhir pelayanan dan
ketersediaan. (3) Pemasok semen dengan nilai terbaik adalah Pemasok C, dilanjutkan
dengan Pemasok A yang dapat melengkapi kekurangan pemasok C, lalu yang ketiga
adalah Pemasok B yang tidak memilki satupun kelebihan berdasarkan kriteria yang
ada, dan yang terakhir Pemasok D.