Abstract:
Industri F&B di Indonesia merupakan industri yang tumbuh dengan pesat. Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam industri F&B. Salah satu jenis restoran yang sukses di Indonesia adalah restoran fast food atau dikenal dalam Bahasa Indonesia sebagai restoran cepat saji. Ada beberapa restoran cepat saji yang hadir di Indonesia, salah satunya adalah Subway. Hasil preliminary research menunjukkan adanya masalah rendahnya niat beli ulang yang disebabkan oleh penilaian negatif pada harga dan kualitas pelayanan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy) terhadap niat beli ulang konsumen Subway. Penelitian ini merupakan penelitian terapan menggunakan metode eksplanatori. Data yang digunakan dalam penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi, studi literatur, dan kuesioner terkumpul dari 187 responden menggunakan Google Form. Selanjutnya, data penelitian yang telah dikumpulkan diuji menggunakan analisis deskriptif dan analisis linear berganda dengan software SPSS. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS, hasil analisis deskriptif menunjukkan hampir semua variabel memiliki interpretasi rata-rata hitung yang baik. Variabel harga memiliki interpretasi rata-rata hitung baik. Hampir semua dimensi kualitas pelayanan memiliki interpretasi nilai rata-rata hitung baik, dengan pengecualian dimensi reliability memiliki interpretasi nilai rata-rata hitung sangat baik. Variabel niat beli ulang memiliki interpretasi nilai rata-rata hitung rendah. Hasil penelitian menunjukkan variabel harga dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh signifikan terhadap niat beli ulang. Variabel harga dan kualitas pelayanan memberikan kontribusi pengaruh sebesar 31%. Sementara itu, sisanya sebesar 69% berasal dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.