Bentukan fisik arsitektural bangunan Rumah Siwaluh Jabu dan Siempat Jabu sebagai pemukiman tradisional Suku Karo di Desa Perbaji, Provinsi Sumatera Utara

Show simple item record

dc.contributor.advisor Tobing, Rumiati R
dc.contributor.author Adika, Josua
dc.date.accessioned 2024-08-03T03:56:20Z
dc.date.available 2024-08-03T03:56:20Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp45386
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18124
dc.description 6634 - FTA en_US
dc.description.abstract Bentukan fisik bangunan rumah tradisional Desa Perbaji merupakan bentukan rumah tradisional permukiman suku Karo dengan bentuk yang berbeda dengan bangunan rumah suku Karo pada umumnya. Dapat diketahui permukiman terbentuk dari keberadaan ruang dan penghuni pada suatu tempat atau area tertentu. Bentukan fisik bangunan dapat dipengaruhi oleh elemen non-fisik dari penghuni maupun lingkungan permukiman, menyebabkan adaptasi dan transformasi bentukan terhadap kondisi alam, ekonomi dan sosial di dalam permukiman. Desa Perbaji terletak di kawasan lereng Gunung Sinabung yang masih aktif, merupakan tempat bermukim asli yang dibuka oleh Marga Pelawi. Desa ini masih mempertahankan warisan budaya Karo berupa rumah tradisional yang beradaptasi oleh kondisi alam dan kemajuan teknologi. Metode kualitatif-deskriptif digunakan pada penelitian ini melalui observasi langsung pada bentukan fisik yang terdapat pada rumah-rumah yang masih memiliki bentukan arsitektur rumah tradisional Karo dan elemen-elemen ekistik pada desa yang juga membentuk permukiman Desa Perbaji. Bentukan fisik tersebut meliputi bentuk, ruang dalam, sirkulasi, struktur, konstruksi dan material pada rumah tradisional, disertai dengan elemen pembentuk lain seperti aktivitas penghuni, kebiasaan adat dan akomodasi pada permukiman Desa Perbaji. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan Teori Permukiman Tradisional oleh Constantinos A. Doxiadis, Teori Konsep Bermukim Christian Norberg- Schulz dan Literasi permukiman Suku Karo dari buku Raibnya Para Dewa oleh M. Nawawiy Loebis, Bhakti Alamsyah, Imam Faisal Pane dan Wahyu Abdillah. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentukan fisik arsitektural rumah tradisional siwaluh jabu dan siempat jabu pada desa Perbaji merupakan bentukan rumah tradisional suku karo yang telah mengalami penyesuaian terhadap kondisi alam dan teknologi. Perubahan fisik dapat terlihat dari bentuk eksterior bangunan rumah yang tidak berbentuk sebagaimana bentuk arsitektur karo pada umumnya, namun masih mengandung elemen-elemen fisik dan non-fisik yang terdapat pada bangunan rumah tradisional Karo. Perbedaan yang paling terlihat adalah dari segi dimensi rumah tradisional. Ditemukan dalam penelitian bahwa dimensi rumah siwaluh maupun siempat jabu pada Desa Perbaji memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan rumah tipologi siwalu dan siempat jabu pada umumnya. Konfigurasi empat hingga delapan ruang keluarga masih melekat pada tatanan ruang dalam pada rumah. Tinjauan lain dari elemen non-fisik menunjukan masih dipertahankannya susunan dan peran masing-masing keluarga penghuni rumah, namun dengan berkurangnya aktivitas adat tertentu. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject RUMAH en_US
dc.subject ARSITEKTURAL en_US
dc.subject BENTUKAN FISIK en_US
dc.subject RUMAH SIWALUH JABU en_US
dc.subject SIEMPAT JABU en_US
dc.subject PERMUKIMAN TRADISIONAL SUKU KARO en_US
dc.subject DESA PERBAJI en_US
dc.title Bentukan fisik arsitektural bangunan Rumah Siwaluh Jabu dan Siempat Jabu sebagai pemukiman tradisional Suku Karo di Desa Perbaji, Provinsi Sumatera Utara en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017420202
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account