Pengaruh temperatur karbonisasi dan kadar perekat terhadap briket arang dari buah bintaro (Cerbera Manghas)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Handoko, Tony
dc.contributor.author Damayanthy, Putri Ayu
dc.date.accessioned 2024-07-31T04:47:42Z
dc.date.available 2024-07-31T04:47:42Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp45271
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18057
dc.description 6505 - FTI en_US
dc.description.abstract Briket merupakan gumpalan yang terbuat dari bahan lunak, umumnya berasal dari limbah pertanian, yang dikeraskan dan bersifat kompak, keras dan padat. Briket arang merupakan salah satu bahan bakar padat dengan kandungan zat terbang yang cukup rendah sehingga asap yang dihasilkan pada saat pemanfaatannya tidak akan mengganggu kesehatan dari penggunanya. Briket arang dibuat dari biomassa menggunakan metode karbonisasi dan dibriket menggunakan bantuan perekat alami. Pada penelitian ini, digunakan buah bintaro sebagai bahan baku briket arang. Pemilihan buah bintaro sebagai bahan baku disebabkan oleh kurangnya pemanfaatan buah bintaro karena mengandung racun Cerberin sehingga tidak dapat dikonsumsi. Selain itu, buah bintaro memiliki kandungan lignoselulosa dan nilai kalor yang cukup baik apabila dibandingkan dengan biomassa lainnya. Bagian buah bintaro yang digunakan pada penelitian ini adalah kulit buah bintaro dan campuran dari ketiga bagian (kulit, daging, dan biji) buah bintaro. Pada proses pembuatannya, variabel yang divariasikan adalah temperatur karbonisasi, yaitu 600ºC dan 800ºC serta kadar perekat digunakan, yaitu 8% dan 10%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagian buah bintaro, temperatur karbonisasi, dan kadar perekat yang menghasilkan briket arang dengan kualitas terbaik. Hasil analisa terbaik adalah briket arang dengan kadar air, kadar abu, dan volatile matter yang rendah serta kadar fixed carbon yang tinggi. Selain itu, briket yang baik akan memiliki durasi pembakaran yang lama dan nilai laju pembakaran yang rendah. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah metode desain faktorial 2 faktor dengan melihat effect dari tiap variabel. Bagian kulit buah bintaro merupakan bagian buah yang akan menghasilkan briket arang dengan performa terbaik. Kenaikan temperatur karbonisasi akan menghasilkan briket dengan hasil analisis proksimat (kadar air, kadar abu, volatile matter dan fixed carbon) yang lebih baik dan akan memengaruhi nilai kalor serta laju pembakaran. Penggunaan perekat dengan konsentrasi lebih tinggi akan menghasilkan analisis proksimat (kadar air, kadar abu, volatile matter dan fixed carbon) yang kurang baik dan akan berpengaruh terhadap nilai kalor serta laju pembakaran pada briket yang dihasilkan. Berdasarkan analisis proksimat dan uji pembakaran, briket arang yang paling mendekati SNI adalah briket arang dengan variasi bagian kulit buah bintaro dengan kadar perekat 8% dan temperatur karbonisasi 800ºC. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject BRIKET ARANG en_US
dc.subject BUAH BINTARO en_US
dc.subject TEMPERATUR KARBONISASI en_US
dc.subject KADAR PEREKAT en_US
dc.title Pengaruh temperatur karbonisasi dan kadar perekat terhadap briket arang dari buah bintaro (Cerbera Manghas) en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6141901090
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0402107801
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI#614Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account