Abstract:
Cat dapat didefinisikan sebagai suspensi cair dari bahan berwarna solid yang biasa
disebut pigmen, yang diterapkan pada permukaan yang berfungsi sebagai pelindung atau
dekorasi. Sumber utama dari limbah cat adalah wadah cat kosong, cat sisa, cat yang sudah
usang, cat overspray, cat yang dikumpulkan oleh peralatan polusi udara, limbah pembersih
peralatan, dan proses produksi cat. Limbah B3 cat dapat dibedakan berdasarkan wujudnya.
Limbah B3 padat akan berupa bekas wadah ataupun kemasan bahan baku ataupun filter bekas.
Untuk limbah B3 cair, biasanya akan berupa cat yang tertumpah, cat yang berkadaluarsa, cat
yang tidak memenuhi syarat, dan limbah pencucian peralatan produksi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah limbah cat pabrik dapat
dijadikan sumber bahan bakar. Oleh karena itu, limbah cat pabrik akan dibandingkan dengan
karakteristik bahan bakar minyak tanah. Karakteristik bahan bakar yang akan dicek berupa
viskositas, densitas, titik nyala, nilai kalor, dan lama waktu sampel terbakar. Pengujian
karakteristik bahan bakar pada limbah dilakukan dalam skala laboratorium yaitu bom
kalorimeter, piknometer, viscometer test cup, torch gas, dan pemantik korek api.
Analisis nilai kalor terhadap jenis limbah cat pabrik menunjukkan bahwa jenis limbah
cat padatan memiliki nilai kalor terbaik sebesar 32,448 MJ/kg. Analisis viskositas terhadap
jenis limbah cat pabrik menunjukkan bahwa jenis limbah padatan dan bubuk memiliki hasil
yang terbaik. Analisis densitas terhadap jenis limbah cat pabrik menunjukkan bahwa jenis
limbah bubuk memiliki densitas terbaik sebesar 0,886 g/mL. Analisis titik nyala terhadap jenis
limbah cat pabrik menunjukkan bahwa jenis limbah padatan dan bubuk memiliki hasil terbaik
karena memiliki tingkat bahaya yang lebih rendah. Analisis lama waktu terbakar sampel
menunjukkan bahwa jenis limbah cairan memiliki hasil terbaik karena dapat terbakar habis.