Abstract:
Pemakaian surfaktan sebagai bahan baku suatu proses sudah begitu luas digunakan
dalam industri. Hal tersebut karena surfaktan memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai
pengemulsi, penurun tegangan permukaan, dan lain-lain. Namun penggunaan surfaktan pada
industri saat ini masih bersifat iritan dan sulit terdegradasi, sehingga menjadi sebuah ancaman
terhadap lingkungan. Salah satu jenis surfaktan yang menjadi solusi akan permasalahan
tersebut adalah surfaktan alkyl polyglucosides. Dimana, alkyl polyglucosides merupakan
surfaktan ramah lingkungan yang berbahan baku fatty alcohol dan karbohidrat. Selain ramah
lingkungan, alkyl polyglucosides juga bersifat biodegradable, memiliki stabilitas kimia
dalam air yang baik, memiliki sifat iritasi yang rendah dan tidak beracun. Pada penelitian ini
dapat diketahui pengaruh dari jenis fatty alcohol, variasi rasio mol pati singkong : fatty
alcohol, dan variasi temperatur tahap transasetalisasi terhadap yield alkyl polyglucosides dan
performansi atas menurunkan tegangan permukaan.
Pada penelitian ini, sintesis alkyl polyglucosides akan menggunakan bahan baku fatty
alcohol (octanol dan dodecanol) dan pati singkong melalui 2 tahap, yaitu tahap butanolisis
dan tahap transasetalisasi dalam memperoleh alkyl polyglucosides. Tahap butanolisis
dilakukan dengan pati singkong dilarutkan dengan n-butanol dengan rasio mol pati singkong
dan butanol 1 : 4, serta dibantu oleh katalis asam (TsOH). Reaksi dilakukan hingga 110 °C.
Dan pada tahap transasetalisasi dilakukan antara fatty alcohol (octanol dan dodecanol) dengan
butil glikosida yang dihasilkan dari tahap butanolisis dengan rasio mol 1 : 3 dan 1 : 5 (pati
singkong : FA), serta bantuan dari katalis asam (TsOH) yang dimasukkan secara perlahan.
Temperatur reaksi dinaikkan hingga 110 dan 150 °C dan reaksi dibiarkan berlangsung selama
2 jam. Kemudian alkyl polyglucosides yang dihasilkan akan dianalisis gugus fungsinya
dengan spektroskopi FTIR dan juga kemampuan menurunkan tegangan permukaannya dengan
tensiometer Du Nuoy.