Abstract:
Plastik merupakan hal yang sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia
yang menyebabkan terus meningkatnya produksi plastik di dunia. Peningkatan produksi
plastik yang terjadi diikuti juga oleh peningkatan jumlah limbah plastik khususnya limbah
plastik LDPE. Maka dari itu, diperlukan solusi pengolahan limbah untuk plastik LDPE.
Adapun metode yang sering digunakan dalam mengolah limbah LDPE adalah metode
cracking dimana terjadi pemecahan rantai pa njang hidrokarbon LDPE menjadi hidrokarbon
yang lebih sederhana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar cair.
Terdapat
dua metode cracking yang umumnya digunakan diantaranya thermal
cracking dan catalytic cracking. Pada penelitian ini, metode catalytic cracking dipilih
sebagai metode untuk mengolah limbah plastik LDPE. Metode catalytic cracking dipilih
untuk menurunkan resiko yang terjadi selama operasi dimana catalytic cracking memiliki
temperatur operasi yang jauh lebih rendah dari thermal cracking yang bisa mencapai 700 o C.
tiga variasi diantaranya variasi pelarut, variasi katalis dan waktu
reaksi untuk menentukan kondisi operasi yang paling baik dan ekonomis dalam
menghasilkan produk fraksi cair yang tinggi.
Penelitian dimulai dengan menguji apakah
paraffin wax dan paraffinic oil 95 dapat
digunakan sebagai pengganti kerosin sebagai pelarut untuk meminimalisir produk fraksi gas
yang terbentuk yang kemudian dilanjutkan dengan memvariasikan waktu reaksi dan katalis
yang digunakan dimana variasi waktu reaksi berada pada 1, 2 dan 3 jam. Sedangkan katalis
bentonit dan ZSM 5 digunakan sebagai variasi katalis. Hasil terbaik didapat menggunakan
kerosin sebagai pelar ut dengan katalis ZSM 5 pada waktu reaksi 2 jam.