Abstract:
Aktivitas seseorang untuk bepergian menggunakan transportasi publik pada saat ini sudah dapat digolongkan menjadi salah satu kebutuhan dasar, menyebabkan kemampuan untuk melakukan mobilitas mandiri menjadi sangat penting untuk dimiliki setiap orang dan komunitas. Jenis komunitas ada berbagai macam, masing-masing memiliki kebutuhan berbeda-beda yang harus difasilitasi, salah satunya kebutuhan spesifik komunitas Tuli. Stasiun merupakan salah satu jenis transportasi publik yang paling sering digunakan oleh berbagai kalangan, terutama bagi masyarakat Kota Bandung. Berdasarkan pertimbangan waktu, kereta memiliki durasi perjalanan yang lebih cepat dan pasti dibandingkan transportasi darat lainnya, namun dari segi harga, masih lebih terjangkau dibandingkan pesawat. Artinya, potensi pemilihan kereta api sebagai sarana transportasi oleh kelompok Tuli cukup besar. Sebagai salah satu stasiun utama di kota besar, pemenuhan standar ruang dan fasilitas yang tersedia di Stasiun Bandung seharusnya sudah memadai dan dapat memenuhi kenyamanan pengguna. Namun, masih sering dijumpai aspek yang tidak hanya kurang memenuhi kenyamanan, melainkan juga belum memenuhi standar peraturan yang berlaku, terutama dalam kaitannya untuk memenuhi kebutuhan komunitas Tuli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian kondisi eksisting ruang dan fasilitas Stasiun Bandung terkait standar dan peraturan yang berlaku dan pengaruhnya terhadap kenyamanan mobilitas mandiri komunitas Tuli berdasarkan teori Lingkungan Ruang Tuli dalam Perencanaan Kawasan. Sejauh mana kesesuaian tersebut digunakan untuk mengetahui apa saja yang perlu diubah, diperbaiki, atau ditingkatkan pada objek studi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data dari observasi, dokumentasi lapangan, studi literatur, serta wawancara. Wawancara dilakukan dengan mengambil sampel dari komunitas Tuli serta pengguna dan pengelola stasiun, sedangkan untuk mengecek keabsahan data dan teori menggunakan teknik verifikasi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kesesuaian kondisi eksisting stasiun dari segi peraturan termasuk kategori baik, sedangkan dari segi kenyamanan mobilitas mandiri komunitas Tuli masih tergolong dalam kategori cukup. Hal tersebut mengindikasikan perlu ada penyesuaian dan peningkatan elemen ruang terkait aspek ruang kelompok, jangkauan visual, mobilitas, kedekatan, warna, cahaya, refleksi, transparansi, dan akustik.