Abstract:
Setiap bangunan harus memenuhi kriteria pembangunan menurut peraturan dan undangundang
yang berlaku. Selain kesesuaian dengan peraturan yang ada, bangunan harus dapat
memfasilitasi dan mempermudah aktivitas seluruh pengguna bangunan, karena setiap
pengguna bangunan memiliki hak yang sama untuk dapat menggunakan fasilitas dengan baik dan
nyaman. Dalam dunia arsitektur terdapat perspektif desain universal yang membahas bagaimana
bangunan harus dapat digunakan oleh semua orang secara mandiri. Desain universal merupakan
sarana untuk mengetahui dan mengevaluasi apakah sebuah fasilitas / gedung layak dan dapat
digunakan dengan baik oleh seluruh pengguna bangunan khususnya lansia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi desain universal terhadap Mal
Paskal 23 Bandung khususnya aksesibilitas Food Market dalam mewadahi aktivitas
pengunjung lansia.
Penelitian dilakukan di Mal Paskal 23 dengan pendekatan campuran. Data
kuantitatif didapatkan dari evaluasi objek studi terkait desain universal berdasarkan Peraturan
Menteri PUPR No. 14 tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung serta
Peraturan Pemerintah No 16 tahun 2021 tentang Bangunan Gedung. Data tersebut
dikombinasikan dengan data kualitatif yang didapatkan dari observasi peneliti terhadap
responden di objek studi serta hasil wawancara bersama responden terkait aspek kemudahan dan
kenyamanan di Mal Paskal 23.
Berdasarkan peraturan terkait desain universal, Mal Paskal 23 telah memenuhi standar
teknis yang berlaku dengan mendapat nilai 85,31% atau bila dikonversikan menjadi skala
BARS yaitu 3,41. Setelah melakukan observasi langsung, aksesibilitas menuju Paskal Food
Market cukup nyaman dan mudah. Namun, ada beberapa kekurangan yang teridentifikasi, antara
lain ketersedian panel petunjuk arah tenant yang kurang informatif, dan fasilitas tempat duduk
pada area sirkulasi yang kurang proporsional pada beberapa area. Untuk aksesibilitas di
dalam Paskal Food Market, ada beberapa aspek yang kurang nyaman seperti penataan
meja di beberapa area dapat mengganggu sirkulasi pengunjung, ketersediaan panel
informasi yang kurang informatif seperti petunjuk arah toilet. Berdasarkan data wawancara,
aksesibilitas menuju dan di Paskal Food Market dapat dikatakan cukup mudah, namun ada
beberapa kekurangan yang serupa dengan kekurangan yang telah dikemukakan pada
kesimpulan observasi langsung. Nilai 85,31% atau 3,41 terlalu tinggi setelah digabungkan
dengan data observasi dan wawancara. Namun, elemen arsitektural permanen Paskal 23 dan
Paskal Food Market sudah cukup baik dan hanya perlu penambahan dan perbaikan dari
elemen-elemen furnitur dan pelengkap seperti panel informasi. Oleh sebab itu, Paskal 23 dan
Paskal Food Market tetap layak mendapat nilai 75% atau 3.