Abstract:
Sejak masa pandemi covid-19 ruang publik diredefinisi menjadi suatu wadah interaksi antar
individu maupun komunitas untuk berbagai tujuan dan aktivitas yang mendukung peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat (Winarna, et al 2021).Taman Heulang sebagai salah satu
taman kota di Bogor merupakan salah satu taman yang ramai digunakan sejak direvitalisasi. Namun,
ketika pandemi covid-19 berlangsung, masyarakat masih berkunjung ke Taman Heulang walaupun
sedang ditutup untuk mencegah penularan covid-19. Hal ini menunjukkan adanya daya tarik
masyarakat terhadap Taman Heulang hingga terbentuknya sense of place.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa daya tarik masyarakat dalam penggunaan Taman
Heulang melalui teori sense of place dan dapat ditarik kesimpulan sense of place seperti apakah
yang terjadi di Taman Heulang ini dan elemen persepsi apakah yang paling mempengaruhinya.
Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif-kualitatif dengan metode pengumpulan data dari
hasil observasi dan wawancara untuk mengetahui persepsi dan aktivitas pengguna. Data dari hasil
observasi akan menghasilkan area yang sering digunakan pengguna yang kemudian diperkuat
dengan preferensi area yang sering digunakan oleh pengguna melalui wawancara. Selain itu,
wawancara juga digunakan untuk mencari persepsi pengguna mengenai taman sekaligus dievaluasi
dengan teori sense of place Steele.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah jalur pedestrian, area duduk, jalur
jogging, area bermain anak, dan area terbuka hijau merupakan area yang ramai dan sering digunakan
pengguna untuk beraktivitas. Area tersebut memberikan sense of place yang tenang dan
menyenangkan bagi penggunanya. Hal ini didapatkan karena terdapat beberapa elemen dari faktor
persepsi yang mempengaruhi sense of place mendapatkan respon positif dari penggunanya, seperti:
(1) Identitas, (2) Kesenangan, (3) Kenyamanan, (4) Keamanan, dan (5) Kepentingan.