Abstract:
Data dari World Health Organization menunjukkan bahwa penggunaan rokok
tembakau di sejumlah negara di Asia dan Australia, termasuk Indonesia, sangat tinggi.
Meskipun memiliki efek berbahaya, masih banyak masyarakat yang merokok karena
adiksi atau ketergantungan. Sebagai alternatif yang lebih sehat, rokok elektrik atau vape
telah muncul dan penggunaannya meningkat di Indonesia. Dengan meningkatnya
pengguna rokok elektrik di Indonesia, hal ini menarik minat 5 perusahaan pemain
utama, seperti Phillip Morris, Smoore Technology, JUUL Labs, Relx Tech, dan British
American Tobacco yang bergerak di industri rokok elektrik atau vape untuk memasuki
pasar Indonesia karena tingginya penggunaan rokok elektrik di negara tersebut.
Tujuan yang menjadi dasar untuk dibuatnya penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor - faktor lingkungan makro & mikro perusahaan yang mempengaruhi
persaingan rokok elektrik di Indonesia.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan kualitatif dengan menggunakan metode
studi kasus dalam melakukan penelitian. Sumber data yang digunakan berupa data
sekunder. Menggunakan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu studi
dokumen dan serta memiliki fokus pada analisis eksternal dengan 2 tools yaitu five
forces framework, dan PESTEL.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketatnya persaingan di industri rokok
elektrik dikarenakan banyaknya pesaing di industri ini. Oleh karena itu, perusahaan
harus membedakan dan tetap kompetitif di antara perusahaan yang berada di industri
yang sama. Selain itu, faktor eksternal yang mencakup faktor ekonomi, sosial dan
teknologi juga memberikan dampak signifikan terhadap keberhasilan perusahaan
dalam industri rokok elektrik. Oleh sebab itu, diperlukannya inovasi produk yang
sesuai dengan konsumen, membuat strategi pemasaran yang kuat, menjalin hubungan
baik dengan distributor agar para perusahaan tetap bisa bersaing di industri rokok
elektrik.