Abstract:
Industri fashion adalah salah satu sub sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Saat ini industry fashion menempati urutan kedua dalam jumlah usaha atau perusahaan ekonomi kreatif dengan kontribusi 18.01% atau sekitar Rp.116 Triliun setiap tahunnya dalam ekonomi kreatif di Indonesia. Salah satu tren fashion saat ini adalah fashion hijab. Selain menjadi salah satu ibadah dalam memenuhi syariat islam dalam menutup aurat bagi wanita muslim, hijab merupakan salah satu tren fashion yang cukup diminati masyarakat modern saat ini. Malya Indonesia adalah salah satu subsektor ekonomi kreatif di bidang fashion yang terfokus pada komoditas hijab. Transformasi digitalisasi di yakini bisa membawa perusahaan lebih cakap dalam membaca minat konsumen dan menjual produk secara lebih luas. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif analitis dengan metode penelitian studi kasus dengan teknik pengumpulan data primer dan sekunder dengan wawancara, observasi dan studi dokumen. Penelitian ini berfokus pada penguraian transformasi digital secara context, content, dan process yang telah dilakukan oleh Malya Indonesia. Selain itu setelah dilakukan penguraian transformasi digital maka akan dirumuskan model bisnis baru berbasis digital pada Malya Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Malya Indonesia telah melakukan transformasi digital secara context, content, dan process selama ini. Selain itu, Malya Indonesia mengalami beberapa perubahan dalam model bisnis sebelumnya dan model bisnis setelah melakukan transformasi digital. Meskipun begitu masih ada beberapa aspek yang masih belum berubah dan masih dipertahankan.