Pemurnian garam tambak K1 menggunakan metode Hidroekstraksi disertai dengan Wet Milling secara batch dan rekristalisasi

Show simple item record

dc.contributor.advisor Witono, Judy Retti
dc.contributor.advisor Santoso, Herry
dc.contributor.author Yenardi, Alicia Tasya
dc.date.accessioned 2024-06-11T09:40:09Z
dc.date.available 2024-06-11T09:40:09Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp44502
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17221
dc.description 6292 - FTI en_US
dc.description.abstract Garam yang diproduksi oleh Indonesia sebagian besar belum memenuhi standar nasional garam industri dengan kadar NaCl minimum 97%, adbk. Peningkatan kualitas garam dapat dilakukan dengan pemurnian, namun metode pemurnian yang berkembang di Indonesia membutuhkan energi besar dan waktu yang lama. Pemurnian garam dengan hidroekstraksi dapat meningkatkan kualitas garam menggunakan energi yang lebih efisien dengan pencucian menggunakan larutan garam jenuh. Tujuan penelitian ini mengoptimasi pemurnian garam rakyat dengan hidroekstraksi batch untuk meningkatkan kualitas garam sehingga dapat menurunkan impor garam serta meningkatkan perekonomian petani garam. Penelitian ini dibagi menjadi penelitian utama dan analisis kadar NaCl, Ca2+, dan Mg2+. Pada penelitian utama terdiri dari proses dry milling pada ball mill, hidroekstraksi batch dengan wet milling pada ball mill, dan rekristalisasi pada waterbath shaker. Hidroekstraksi batch dengan wet milling dilakukan dengan 5 variasi ukuran garam K1 hasil dry milling (0; 5; 10; 15; 20 menit) yang kemudian dicuci menggunakan larutan garam jenuh dengan F:S sebesar 1:20 pada variasi waktu hidroekstraksi (30; 60 menit). Garam yang telah dimurnikan, dibesarkan ukurannya dengan proses rekristalisasi (1; 2 hari). Analisa ukuran garam pada penelitian ini dilakukan menggunakan mikroskop, analisa kadar NaCl dilakukan dengan argentometri, sedangkan analisa kadar Ca2+ dan Mg2+ dilakukan dengan titrasi kompleksometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ukuran garam dan waktu hidroekstraksi optimum dalam pemurnian garam melalui proses hidroekstraksi, sedangkan proses rekristalisasi tidak berpengaruh signifikan pada kadar NaCl, Mg2+, dan Ca2+. Rekristalisasi hanya memberikan crystal growth untuk partikel garam diatas 40 mikron. Proses hidroekstraksi yang dilakukan dapat memurnikan garam hingga kadar NaCl 98,9828% dengan penurunan kadar Mg2+ dan Ca2+ sebanyak 81% dan 76%. Ukuran garam yang dihasilkan dengan proses rekristalisasi yang digunakan dapat menghasilkan garam industri pada ukuran microfine. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject GARAM en_US
dc.subject HIDROEKSTRAKSI en_US
dc.subject PEMURNIAN en_US
dc.title Pemurnian garam tambak K1 menggunakan metode Hidroekstraksi disertai dengan Wet Milling secara batch dan rekristalisasi en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6141801018
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0421075402
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0420077201
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI614#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account