Abstract:
Indonesia merupakan negara penghasil padi terbesar keempat di dunia dan
menyebabkan sekam padi dari tahun ke tahun tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Sekam
padi adalah limbah biomassa yang berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku
pembuatan karbon aktif karena memiliki kandungan selulosa, hemiselulosa, serta lignin
yang tinggi. Karbon aktif merupakan material karbon dengan struktur permukaan berpori
dan memiliki luas permukaan yang tinggi. Karbon aktif telah diaplikasikan dalam berbagai
kebutuhan industri seperti pemurni air limbah metilen biru, penghilangan ion logam berat
dan beracun, dan sebagai elektroda superkapasitor. Pada penelitian ini, karbon aktif akan
disintesis dari limbah sekam padi dan diproses menjadi komposit karbon sulfur yang
kemudian akan dimanfaatkan sebagai katoda pada baterai litium-sulfur.
Sintesis karbon aktif dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama
adalah karbonisasi hidrotermal dan tahap kedua adalah aktivasi kimia. Tahap sintesis karbon
aktif dimulai dengan tahap persiapan sekam padi melalui proses pencucian, pengeringan,
dan pengecilan ukuran. Karbonisasi hidrotermal dilakukan dengan pemanasan pada 200oC
selama 24 jam dalam reaktor autoklaf dan akan menghasilkan hydrochar yang akan
dilanjutkan dengan aktivasi menggunakan H3PO4 atau KOH pada 900oC selama 1 jam
dengan variasi rasio massa hydrochar terhadap aktivator adalah 1:2 dan 1:4. Karbon aktif
yang dihasilkan kemudian akan dianalisis morfologi, komposisi dan kristalinitasnya.
Komposit karbon sulfur akan disintesis dengan mencampurkan karbon aktif dengan sulfur
pada rasio massa 1:3 dengan metode melt diffusion. Karakterisasi terhadap karbon aktif dan
karbon sulfur pada penelitian ini menggunakan metode SEM-EDS dan XRD.
Metode karbonisasi hidrotermal dan aktivasi kimia terhadap biomassa sekam padi
dapat menghasilkan karbon aktif dengan komposisi karbon 90-92%. Peningkatan rasio
activating agent akan menghasilkan karbon aktif dengan morfologi permukaan yang lebih
berpori. Activating agent KOH akan menghasilkan perolehan massa karbon aktif yang lebih
sedikit, struktur lebih amorf serta morfologi permukaan yang lebih berpori jika dibandingkan
dengan H3PO4. Keempat sampel karbon aktif yang diperoleh menunjukkan struktur amorf
yang dibuktikan oleh hasil analisis XRD dengan puncak difraksi (2θ) pada 24o dan 43o.
Metode difusi lebur dalam sintesis komposit karbon sulfur terhadap sampel HAC-K4
menghasilkan karbon dengan komposisi yang didominasi oleh sulfur serta hasil analisis
XRD dengan puncak-puncak tinggi dan tajam yang menyerupai profil XRD sulfur murni.