Abstract:
Ammonium molibdat merupakan produk intermediate yang memiliki beragam
aplikasi. Ammonium molibdat yang dikalsinasi lebih lanjut akan menghasilkan
molibdenum trioksida (MoO3). Nanopartikel MoO3 ini kemudian dapat dimanfaatkan
sebagai pelumas untuk peralatan mekanik. Selain itu, ammonium molibdat dapat
digunakan langsung sebagai sumber molibdenum dalam cairan, direduksi menjadi
molibdenum metal powder, menghasilkan katalis berbasis molibdenum, smoke suppressor,
corrosion inhibitor, cat dan surface coatings. Penelitian ini akan memanfaatkan larutan
ekstrak spent catalyst yang mengandung molibdenum untuk menghasilkan presipitat
ammonium molibdat dengan ukuran nanopartikel. Metode presipitasi digunakan karena
proses yang lebih sederhana, beroperasi pada temperature rendah, serta memiliki efisiensi
yang cukup baik.
Pada penelitian ini, dilakukan presipitasi ammonium molibdat dengan tujuan
menghasilkan presipitat ammonium molibdat dengan ukuran nanopartikel dan memiliki
kemurnian yang tinggi. Presipitasi dilakukan dengan menurunkan pH larutan ekstrak
Na2MoO4 menggunakan HCl hingga pH 1, kemudian menambahkan surfaktan
cetyltrimethylammonium bromide (CTAB) pada konsentrasi CMC sebelum menambahkan
agen presipitasi NH4Cl. Variasi percobaan yang digunakan yaitu waktu presipitasi dari 0
sampai 180 menit dengan t = 20 menit dan variasi konsentrasi NH4Cl (1, 5, dan 8 gram).
Penelitian ini juga melakukan variasi penambahan surfaktan dan non-surfaktan. Analisa
dilakukan pada larutan presipitasi dengan pengujian spektrofotometri UV-Vis untuk
menguji kadar molibdenum dalam fasa cair. Uji padatan dilakukan pada presipitat dengan
menggunakan XRD, XRF, dan TEM untuk mengetahui karakteristik presipitat yang
dihasilkan.
Presipitasi ammonium molibdat diketahui memiliki waktu optimum pada 60 menit
dan konsentrasi optimum pada 5 gram dengan persentase penurunan Mo sebesar
71,24±1,82% untuk non-surfaktan dan 68,81±1,64% untuk run dengan surfaktan. Hasil
analisa XRF menunjukkan presipitat yang memiliki Mo dengan kemurnian 43,66% untuk
non-surfaktan dan 38,6% untuk run dengan surfaktan. Analisa XRD menunjukkan bahwa
terdapat kristal ammonium molibdat yang dominan, namun masih terdapat pengotor
Na2SO4 yang menurunkan kemurnian presipitat. Hasil TEM menunjukkan partikel
memiliki panjang 278,2 nm dan lebar 190,8 nm dan terdapat struktur lamellar yang
menunjukkan keberadaan MoO3 dalam sampel.