Pengolahan limbah tekstil dengan beberapa jenis koagulan alami

Show simple item record

dc.contributor.advisor Soetedjo, Jenny Novianti M
dc.contributor.advisor Martina, Angela
dc.contributor.author Barlianto, Caleb
dc.date.accessioned 2024-04-23T03:44:23Z
dc.date.available 2024-04-23T03:44:23Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp36827
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17098
dc.description 4359 - FTI en_US
dc.description.abstract Tekstil merupakan salah satu produk ekspor Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa produk tekstil di Indonesia mempunyai daya saing yang cukup tinggi dan mempunyai pasar yang konsisten di dunia. Adapun perkembangan industri tekstil menyebabkan peningkatan dalam jumlah limbah yang dihasilkan. Biaya investasi dan operasional yang tinggi dalam pengolahan limbah tekstil membuat banyak industri tekstil lalai dalam mengolah limbahnya. Sejauh ini limbah tekstil diolah menggunakan metode koagulasi dengan koagulan kimia yang memerlukan biaya operasional tinggi yang disebabkan salah satunya oleh produksi sludge yang banyak selama proses pengolahan. Selain itu koagulan kimia juga dalam penggunaan jangka panjang akan menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Sampai saat ini penggunaan koagulan alami belum dapat diaplikasikan secara komersial dalam industri yang disebabkan oleh ketersediaan bahan baku yang tersebar sehingga seolah-olah sulit didapat dan mahal karena ongkos pengangkutan serta pengolahan bahan baku yang kompleks. Penelitian ini menggunakan koagulan biji asam jawa, kelor, dan pepaya untuk mengolah limbah tekstil sintetis. Limbah tekstil sintetis dibuat menggunakan campuran zat warna, kanji, dan Na-CMC. Sebelum penelitian utama, dilakukan penelitian pendahuluan berupa variasi pH antara 2 hingga 5 untuk mencari pH yang paling efektif dari ketiga koagulan. Setelah mengetahui pH yang paling efektif untuk ketiga koagulan, penelitian utama dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi dosis koagulan dan dosis zat warna terhadap persentase penurunan intensitas warna limbah tekstil. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa koagulan biji kelor merupakan koagulan yang dapat menurunkan intensitas warna tertinggi dari ketiga koagulan yang digunakan dengan persentase penurunan intensitas warna tertinggi untuk ketiga koagulan adalah: 58,01% untuk koagulan biji asam jawa, 58,29% untuk koagulan biji kelor, dan 57,31% untuk koagulan biji pepaya. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject limbah tekstil en_US
dc.subject koagulan alami en_US
dc.subject intensitas warna en_US
dc.title Pengolahan limbah tekstil dengan beberapa jenis koagulan alami en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014620084
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0422117802
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0401098404
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI614#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account