Abstract:
Industri konstruksi di Indonesia berkembang dengan pesat seiring dengan kebutuhan yang meningkat dan melibatkan banyak pekerja konstruksi. Masalah yang dihadapi adalah kesejahteraan dan kualitas hidup pekerja konstruksi masih relatif rendah dan ini membuat kualitas pekerja konstruksi di Indonesia juga relatif rendah. Salah satu penyebabnya karena mahalnya akses dan kurangnya waktu serta kesempatan untuk tenaga kerja non formal ini untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuannya/skills di bidang konstruksi. Kesejahteraan dan kualitas hidup pekerja konstruksi juga berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dalam penerapannya di Indonesia oleh perusahaan konstruksi masih belum dilaksanakan dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) konstruksi, Kecelakaan Kerja dan Skills pekerja konstruksi terhadap kualitas hidup pekerja konstruksi di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui survei kepada para pekerja konstruksi di Jawa Barat, dan analisis dilakukan dengan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
Hasil analisis menunjukan bahwa perspektif pekerja terhadap kesehatan kerja, kecelakaan kerja, skills pekerja dan kualitas hidup pekerja berada pada level yang tinggi, sedangkan perspektif pekerja terhadap keselamatan kerja berada pada level yang cukup tinggi. Analisis juga menunjukkan bahwa kualitas hidup pekerja konstruksi di Indonesia tidak dipengaruhi oleh usia, pengalaman dan jenis pekerjaan konstruksi (struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal). Sementara itu, kecelakaan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap peningkatan skills pekerja konstruksi. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kesehatan pekerja dan skills pekerja berpengaruh terhadap kualitas hidup pekerja konstruksi. Namun demikian, analisis korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara variabel faktor kesehatan kerja, skills keterampilan pekerja dan kecelakaan kerja terhadap kualitas hidup pekerja konstruksi memiliki korelasi hubungan yang tidak terlalu signifikan.