Abstract:
Penelitian mengenai makna dari sebuah perubahan yang direncanakan masih jarang dijumpai dalam literatur manajemen perubahan. Ulrich (2010) dan Mourkogiannis (2006) mengemukakan konsep meaning dan purpose yang menunjukkan bahwa tujuan perubahan yang jelas akan memunculkan makna atau keberartian dari suatu perubahan di dalam organisasi bagi individu yang terlibat di dalamnya. Kejelasan tujuan dan makna ini dapat mendorong orang untuk lebih bersemangat dan memiliki komitmen untuk mencapainya. Tujuan penelitian ini adalah melakukan kajian mengenai faktor apa yang menjadikan sebuah perubahan yang direncanakan dengan baik, juga menjadi bermakna bagi semua pihak di dalam perusahaan, menganalisis sejauh mana kepemimpinan mempengaruhi terwujudnya. Perubahan Berencana yang Bermakna tersebut, dan kajian mengenai potensi apa saja yang
dibutuhkan dari pekerja untuk mewujudkan kualitas perencanaan yang lebih baik. Penelitian dilakukan pada pekerja di lingkungan industri kecil dan menengah Cibaduyut, Bandung. Pekerja disini, adalah orang yang bekerja di perusahaan pembuat sepatu. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kunjungan ke perusahaan, dan penyebaran kuesioner. Sebagan besar perusahaan sudah beralih ke generasi ke dua atau ketiga. Hanya sedikit perusahaan sudah berhasil memasarkan produknya di wilyah Indonesia, bahkan ada yang sudah rutin menjalani ekspor produk ke Eropa, dan Timur Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perubahan Berencana yang Bermakna secara signifikan dipengaruhi oleh Inisiasi Perubahan yang merupakan wujud dari peran pemimpin yang efektif dalam proses perencanaan yang berkualitas. Hal ini menunjukkan bahwa pekerja di sini belum menjadi pekerja yang mandiri, masih banyak tergantung pada pemimpinnya.
Pengaruh pemimpin sangat terasa dalam mewujudkan perubahan yang memiliki makna bagi anggotanya. Ketersediaan Sumber Daya justru menimbulkan dampak yang bersifat paradoks, karena keberadaannya justru meniadakan pengaruh dari Inisiasi Perubahan pada perwujudan
Perubahan Berencana yang Bermakna. Inisiasi perubahan secara signifikan dipengaruhi oleh kapabilitas pemimpin, Semangat
Belajar Inovatif, Semangat Kebersamaan; dan kompetensi pekerjanya. Hal positif yang ditemukan disini, yaitu adanya kesadaran untuk mewujudkan perubahan secara partisipatif dan sekaligus sebagai suatu langkah pembaharuan. Dalam merumuskan model proposisi dan model penelitian, disarankan agar bekerja dengan model mental yang didasari pada keyakinan bahwa perusahaan kecil dan menengah adalah perusahaan yang cerdas dan tangguh. Perubahan berencana yang bermakna perlu disiapkan dengan baik, melalui proses perencanaan yang matang. Dimulai dengan melakukan dialog antara pemimpin dan anggotanya mengenai tujuan perubahan yang hendak dituju; hasilnya kemudian dijadikan sebagai cita-cita bersama. Pembinaan pengusaha kecil dan menengah di lingkungan ini, lebih baik difokuskan pada pengembangan kepemimpinan transformasional. Penyediaan dana perlu dijalankan secara arif dan pemerolehannya oleh pengusaha Kecil dan menengah didasarkan pada pertimbangan meritokrasi yang jelas agar
menjadi produktif. Dalam program pengembangan kompetensi produksi dan pemasaran perlu juga diberikan materi mengenai latar belakang konteks yang melandasi perkembangan pasar dan kebutuhan produksi di masa depan.