Abstract:
Konsumsi gula pasir di Indonesia semakin meningkat seiring meningkatnya penduduk. Gula pasir sendiri merupakan sumber utama pemanis. Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh kecepatan pengadukan, konsentrasi enzim selulase, [HCI], dan temperatur proses hidrolisis selulosa terhadap perolehan sirup glukosa. Manfaat mengembangkan produk sirup glukosa berbahan selulosa. Hasil penelitian merupakan salah satu masukan kepada pemerintah
untuk pembuatan SNI dan meminimalkan impor sirup glukosa.
Metode penelitian terdiri atas penelitian pendahuluan dan utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mengetahui metode terbaik antara hidrolisis asam dan hidrolisis enzim. Penelitian utama bertujuan untuk menentukan pengaruh temperatur dan konsentrasi enzim pada metode hidrolisis enzim dengan memvariasikan temperatur ( 40°C, 45°C, 50°C, dan 55°C) dan konsentrasi enzim (l00%-b/b, 200%-b/b, dan 300%-b/b). Analisis kadar glukosa dilakukan dengan metode Nelson-Somogyi. Analisis statistik untuk penelitian utama adalah rancangan faktorial dua variabel , analisis varian, dan metode Least Significant Difference.
Hasil penelitian menunjukkan metode hidrolisis selulosa secara enzimatik lebih baik dibanding dengan penggunaan asam. Berdasarkan hasil analisa, perolehan yield glukosa dari hasil hidrolisis sekitar 16-42% (per massa awal CMC). Semakin besar konsentrasi enzim yang diberikan untuk proses hidrolisis, semakin banyak kadar glukosa yang terbentuk. Sedangkan temperatur hidrolisis terbaik yang berada pada rentang temperatur optimum enzim yaitu 40°C- 550C adalah temperatur 40°C, dan kemudian mengalami penurunan seiring kenaikkan temperatur.