Abstract:
Pandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan pada mobilitas penduduk di Indonesia
dengan pembatasan perjalanan lokal dan global serta penutupan pintu masuk untuk
masyarakat asing. Pembatasan sosial berskala besar atau PSBB juga berdampak pada
mobilitas dalam negeri dengan penutupan tempat umum dan bisnis non-esensial. Namun, seiring dengan vaksinasi massal dan dicabutnya status pandemi oleh WHO, sektor transportasi, terutama bus dan travel, mulai pulih. Penggunaan bus dan travel meningkat karena pembatasan telah dicabut dan mobilitas meningkat.
Dukungan teknologi dan digitalisasi juga mempermudah pemesanan bus dan
travel secara online dengan opsi yang lebih banyak dan ulasan dari pelanggan sebelumnya. Aplikasi pemesanan seperti Redbus telah menjadi solusi inovatif yang efisien dan mudah diakses. Akan tetapi, masih banyak orang yang belum mengetahui aplikasi Redbus, sehingga masih belum banyak penggunanya. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 responden, dengan penyebaran kuesioner yang dilakukan dalam satu jangka waktu terhadap responden yang berbeda-beda yang biasa disebut dengan cross sectional. Peneliti menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis kuantitatif yaitu Analisis Structural Equation Modeling - Partial Least Square
untuk mengetahui hubungan antar variabel dan untuk menguji hipotesis.
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dan analisis yang dilakukan oleh
peneliti, didapatkan hasil di mana variabel promosi berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap variabel brand awereness. Begitu juga dengan hubungan antara
variabel brand awereness dan niat pakai yang memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan.