Abstract:
Sumber daya manusia merupakan peranan penting dalam dunia bisnis, khususnya dalam suatu perusahaan. Kesuksesan perusahaan terkait dengan adanya relasi yang baik antara atasan dan bawahan. Hubungan satu sama lain terkait dengan Gaya Kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin dan kondisi Toko. Masalah yang dihadapi Toko Abadi kemungkinan disebabkan oleh kelalaian pegawai seperti kurangnya pengawasan karena Gaya kepemimpinan yang diterapkan tidak sesuai dengan kondisi toko, kesalahan pencatatan barang karena pegawai tidak fokus terhadap pekerjaannya, atau dapat pula disebabkan karena faktor luar (pembeli) yang tidak benar (membeli tanpa membayar). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara gaya kepemimpinan yang diterapkan dan diharapkan, gaya kepemimpinan dengan puas (kepuasan kerja tinggi), hubungan gaya kepemimpinan dengan puas (kepuasan kerja rendah), hubungan selisih (gap) gaya kepemimpinan yang diterapkan dan diharapkan dengan puas (kepuasan kerja tinggi). Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi secara langsung dan menyebarkan kuesioner kepada 25 responden yang merupakan jumlah keseluruhan (populasi) pegawai Toko Abadi. Teknik analisa data dengan data kuantitatif menggunakan uji non- parametrik dengan melakukan uji rata-rata (Chi Square) dan Koefisien Korelasi Pangkat (Speannan) dengan data ordinal. Hasil penelitian yang diperoleh adalah Gaya Kepemimpinan yang diterapkan saat ini adalah Gaya Kepemimpinan Telling, sedangkan Kepemimpinan yang diharapkan adalah Gaya Kepemimpinan Participating. Adanya selisih atau beda antara gaya kepemimpinan yang diterapkan dan diharapkan membuat pegawai merasa tidak puas sehingga pekerjaan yang mereka lakukan tidak maksimal dan menyebabkan barang hilang. Saran yang diberikan adalah Gaya kepemimpinan Telling perlu diubah menjadi Gaya Kepemimpinan Participating, dengan cara lebih banyak melakukan diskusi dan terbuka dengan pegawai, sehingga pegawai memberi pendapat atau saran.