Abstract:
Industri tahu menghasilkan limbah cair dan padat dengan Chemical Oxygen Demand di atas standar Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. Sequencing batch reactor merupakan bioreaktor konvensional dan mudah mengatasi limbah industri tahu. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari konsentrasi inokulum Bacillus licheniformis, laju alir udara masuk SBR, dan interaksi antara konsentrasi inokulum Bacillus licheniformis dan laju alir terhadap penurunan Chemical Oxygen Demand dalam air limbah tahu. Manfaat penelitian penerapan sequencing batch reactor adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas proses pembuatan tahu dan menciptakan industri tahu tanpa limbah, menambah khazanah ilmu teknik/bioteknologi penerapan sequencing batch reactor pada limbah cair tahu, Metode penelitian yang digunakan meliputi penelitian pendahuluan pengaruh konsentrasi inokulum Bacillus licheniformis (0,5 g/L,2 g/L,5g/L) dan laju alir udara masuk SBR(50ml/menit,250ml/menit,500ml/menit,750ml/menit) terhadap penurunan nilai chemical oxygen demand pada air limbah buatan dalam SBR skala lab dengan rancangan percobaan faktorial. Pada penelitian utama adalah pengaruh konsentrasi inokulum Bacillus licheniformis dan laju alir udara masuk SBR dalam penurunan nilai Chemical Oxygen Demand air limbah tahu pabrik NJ Food dimana digunakan konsentrasi inokulum Bacillus licheniformis, laju alir udara masuk SBR terbaik pada penelitian pendahuluan, SBR skala pilot berkapasitas 10 liter. Analisis kimia yang dilakukan adalah analisis chemical oxygen
demand menggunakan titrasi ferro ammonium sulphate.
Hasil penelitian menunjukan konsentrasi awal inokulum dan laju alir udara masuk sequencing batch reactor berpengaruh terhadap penurunan chemical oxygen demand limbah air tahu dan laju alir udara terbaik masuk SBR ialah 500 ml/menit, konsentrasi inokulum Bacillus licheniformis terbaik ialah 5 giL. Konsentrasi awal inokulum 10%, laju alir 5 L/menit, dan waktu tinggal 25 jam merupakan kondisi terbaik untuk menghasilkan chemical oxygen demand pada air limbah pabrik tahu NJ Food dalam SBR skala pilot berkapasitas 10 L sampai 220 mg/L sesuai dengan standar baku mutu air limbah permen LH No. 15 Tahun 2008.