Abstract:
Seiring berkembangnya teknologi tentunya telah mendorong sejumlah pebisnis untuk menggunakan rancangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang berada di pasar untuk mempermudah dalam manajemen internal perusahaan. Semua pebisnis tentunya, bermimpi agar pergerakan perusahaan dapat seirama dengan rancangan yang telah dibuatnya. Namun, dalam kehidupan nyata tentunya irama tersebut akan dikagetkan dengan sejumlah masalah yang menggerogoti perusahaan secara perlahan. Bisnis muda industri Food & Beverages (F&B), salah satunya adalah Cafe Love Merci ini memiliki sejumlah permasalahan manajemen internal yang mempengaruhi expenditure cycle. Walaupun masih termasuk dalam umur muda, bisnis ini seringkali di kagetkan dengan sejumlah permasalahan yang ada, seperti penyimpanan inventory yang kurang teliti dan divisi pemasaran yang kurang maksimal dalam promosi produk. Oleh sebab itu, Cafe Love Merci membutuhkan sistem pengontrolan yang dapat mengontrol expenditure cycle perusahaan agar sesuai dengan target. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang fokusnya pada penelitian jenis deskriptif analitis sebagai hasil penjabarannya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara perusahaan, dokumen, studi kasus, dan focus discussion group. Serta metode penelitian yang digunakan terdapat 3 metode, antara lain : Business Process Modelling and Nation (BPMN) untuk menjelaskan gambaran alur kegiatan dalam bisnis. Planning, Organizing, Actuating, and Controlling (POAC) untuk menjelaskan manajemen tiap divisi secara terperinci. Key Performance Indicator (KPI) untuk menjelaskan parameter yang bisa mengukur sebuah aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. Hasil analisis masalah akan diolah dengan berfokus pada pengontrolan manajemen. Pengontrolan manajemen tersebut yang digunakan adalah Management Control System. Pengontrolan tersebut akan membahas empat core activity sasaran, yaitu divisi marketing, divisi purchasing, divisi gudang, dan divisi SDM. Keempat core activity memiliki tujuan yang sama yaitu bekerja sama dalam satu ritme agar bisa mencapai target expenditure cycle perusahaan. Target expenditure cycle yang dituju perusahaan adalah tidak menekan pengeluaran sekecil mungkin, namun disesuaikan dengan kebutuhan perusahan. Kesamaan ritme akan berhasil bilamana tiap - tiap divisi bergerak secara bersama - sama dan saling merangkul satu sama lainnya.