dc.description.abstract |
Di era globalisasi, persaingan industri semakin kompetitif sehingga membuat dunia usaha saat ini berkembang pesat, salah satunya pada industri kopi. Seiring adanya perkembangan perilaku masyarakat, saat ini sebagian orang menganggap bahwa minum kopi sudah menjadi gaya hidup dan menjadikan kopi sebagai minuman favoritnya. Coffee house diciptakan untuk memenuhi gaya hidup masyarakat. Dengan berbagai macam desain, konsumen dapat menikmati secangkir kopi sambil bersantai. Coffee house mulai menjamur di berbagai kota di Indonesia, khususnya Purwokerto yang menyebabkan tren minum kopi meningkat tajam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika persaingan pada Coffee House di Purwokerto serta strategi yang diimplementasikan.
Penelitian ini bersifat kualitatif didasari dengan metode studi kasus pada ketiga coffee house. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Sumber data yang digunakan ada dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari hasil wawancara antara peneliti dengan masing-masing pemilik coffee house. Berdasarkan analisa yang dilakukan, diketahui bahwa faktor politik dan legal kurang mempengaruhi kinerja dari coffee house. Namun, faktor lainnya seperti ekonomi, sosial, teknologi, dan lingkungan memberikan pengaruh yang besar kepada coffee house. Analisa porter five forces menunjukkan bahwa kekuatan pemasok tidak cukup tinggi sehingga membuat coffee house mudah untuk berpindah pemasok. Berdasarkan 5 generic strategies, dapat diketahui bahwa coffee house menggunakan strategi yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil analisa, coffee house menggunakan strategi diferensiasi dan juga low-cost provider. Hal ini karena produk yang ditawarkan berbeda dari kompetitornya dan harga yang ditawarkan juga lebih terjangkau dibandingkan dengan kompetitornya. Saat ini, ketiganya sedang berusaha berada di tengah pasar menggunakan strategi yang dipilih oleh masing-masing. |
en_US |