dc.description.abstract |
Pada tahun 2019 dunia termasuk di dalamnya Indonesia dikagetkan dengan peristiwa pandemik Covid-19 yang tiba-tiba muncul dan menyebar dengan cepatnya menjangkit banyak sekali warga. Dengan kasus covid-19 yang semakin bertambah dari bulan ke bulan, pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pembatasan tersebut untuk mengurangi aktivitas atau kontak fisik antar warga pada tempat umum sehingga peningkatan kasus covid-19 bisa berkurang. Kurangnya kontak fisik ini membuat masyarakat tidak bisa berpergian dan harus mencari aktivitas hiburan yang dapat dilakukan di rumah. Salah satu kegiatan hiburan yang dapat dilakukan dari rumah dan mengalami peningkatan permintaan di kala pandemic covid-19 yaitu bercocok tanam. Bukti dari adanya peningkatan ini adalah berdasarkan data dari Kementerian Pertanian dalam Endro Gunawan (2020), menyatakan bahwa pada saat pandemi covid- 19 pendapatan pedagang tanaman hias mengalami peningkatan sebesar 40 persen dari kondisi normal, khususnya untuk pedagang tanaman hias ruangan (indoor). Hal ini membuat permintaan berbagai jenis tanaman mulai dari harga rendah sampai harga tinggi meningkat. Selain itu terdapat beberapa jenis tanaman pula yang sempat mengalami kenaikan harga yang tidak normal karena banyaknya permintaan dan sedikit barang yang dimiliki oleh toko. Peningkatan permintaan ini menjadi peluang pendatang baru pada industri tanaman hias. Hal ini meningkatkan persaingan antar pelaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis lingkungan industri dan persaingan toko tanaman hias di Klaster Cihideung, Kota Bandung dengan menggunakan tools Five Forces Model, sedangkan untuk mengetahui pengaruh lingkungan makro terhadap industri tanaman hias di Klaster Cihideung, Kota Bandung dengan menggunakan tools PESTEL. Penelitian ini bersifat deskriptif dan kualitatif dengan cara penelitian yang menggunakan metode studi kasus. Sumber data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Terdapat 3 teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis eksternal. Analisis tersebut merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui kondisi lingkungan eksternal perusahaan berdasarkan dua tools yakni Porter’s Five Force dan PESTEL. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa untuk menghadapi dinamika persaingan, pelaku usaha di industri terkait sebaiknya melakukan hal-hal seperti memastikan kelengkapan produk, memanfaatkan teknologi, pembangunan relasi dengan warga lokal, memperdalam pengetahuan akan cara merawat dan pengembangbiakkan tanaman, dan memberikan pelayanan sebaik mungkin. Implikasi penelitian ini yakni dari beberapa hal, yakni pelaku usaha dapat paham akan penggunaan teknologi, pelaku usaha juga nantinya tidak akan mendapat penolakan dari warga lokal, dan pelaku usaha dapat menyediakan berbagai jenis produk tanaman hias. |
en_US |