Abstract:
Tingginya angka produksi minyak akar wangi di Indonesia berjalan simultan dengan
banyaknya limbah akar wangi yang dihasilkan. Pemanfaatan limbah akar wangi yang belum
optimal mengakibatkan terjadinya isu lingkungan terkait limbah padat. Terdapatnya kandungan
lignocellulosic pada limbah akar wangi membuat limbah tersebut dapat dimanfaatkan untuk
diolah menjadi karbon aktif. Dalam dunia industri, karbon aktif banyak dimanfaatkan dalam
berbagai bidang salah satunya adalah sebagai media penyimpanan energi yang diaplikasikan
untuk menjadi salah satu komponen elektroda pada lithium ion capacitor (LIC).
Metode sintesis karbon aktif yang digunakan pada penelitian ini adalah karbonisasi
hidrotermal, aktivasi kimia menggunakan reagen aktivasi KOH, dan grafitisasi katalitik yang
dilakukan pasca aktivasi dengan penambahan katalis FeCl3. Pada proses karbonisasi
hidrotermal, limbah akar wangi akan terkonversi menjadi hydrochar pada kondisi air subkritik
yang berperan sebagai katalis untuk mempercepat laju reaksi hidrolisis. KOH yang menjadi
reagen aktivasi pada proses aktivasi kimia akan mendorog hydrochar untuk menghasilkan pori
yang lebih banyak dengan ukuran mikropori. Grafitisasi dilakukan untuk memperbesar porositas
pada karbon aktif menghasilkan pori dengan rentang mikropori dan mesopori. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh temperatur grafitisasi menggunakan katalis FeCl3
terhadap karakteristik (morfologi permukaan, luas permukaan, dan struktur pori) dari karbon
aktif yang dihasilkan. Variasi percobaan pada penelitian ini adalah grafitisasi pada suhu 800 °C,
900 °C, dan 1000 °C.
Penggunaan KOH sebagai activating agent ternyata dapat mendorong sampel karbon
aktif yang dihasilkan memiliki luas permukaan yang besar. Dengan analisa BET, karbon aktif
yang dihasilkan menggunakan metode 2 tahap karbonisasi hidrotermal dan aktivasi kimia
dengan KOH memiliki luas permukaan terbesar yaitu 1184,411 m2/g (Evelyn, 2021). Lalu
dengan penambahan metode menjadi 3 tahap dimana hasil aktivasi kimia dengan KOH
dilanjutkan dengan grafitisasi dapat meningkatkan nilai derajat grafitisasi, La, dan Lc. Dengan
melakukan karakterisasi Raman Spektroskopi dan XRD, didapatkan nilai derajat grafitisasi, La,
dan Lc secara berurutan sebesar 3,2850, 6,70 nm, dan 3,66 nm. Hasil tersebut didapatkan dari
dekonvolusi kurva Raman Spektroskopi dan XRD pada pada band dan peak yang telah
disesuaikan dengan literatur.