Abstract:
Perhitungan premi asuransi kendaraan bermotor di Indonesia didasarkan pada harga kendaraan
bermotor yang diasuransikan. Akibatnya pemilik kendaraan bermotor dengan jenis kendaraan
bermotor yang sama akan dikenakan tarif premi asuransi yang juga sama besarnya. Kenyataannya,
profil risiko dari setiap pemilik kendaraan bermotor berbeda-beda terlepas dari harga kendaraan
bermotor yang dimilikinya. Oleh karena itu, sistem penentuan tarif premi yang hanya berdasarkan
harga kendaraan bermotor tidak adil. Didasari oleh permasalahan ini, terdapat pemodelan
matematika untuk menentukan premi asuransi kendaraan bermotor yang lebih adil, yaitu Sistem
Bonus Malus. Sistem Bonus Malus adalah sistem penentuan tarif premi asuransi kendaraan
bermotor dengan menerapkan konsep-konsep aktuaria berdasarkan profil risiko pemegang polis,
yaitu riwayat klaim dari pemegang polis. Pada skripsi ini akan dibahas penerapan model
sistem Bonus Malus menggunakan pendekatan Bayesian. Model yang digunakan menggunakan
distribusi Poisson Inverse Gaussian. Model tersebut diaplikasikan menggunakan simulasi untuk
menghitung besar premi yang harus dibayar pemegang polis setiap tahunnya sesuai dengan
banyaknya klaim. Kemudian, model dibandingkan dengan model klasik Sistem Bonus Malus
yang menggunakan distribusi Binomial Negatif. Performansi kedua model diuji menggunakan uji
Chi-Square. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pemilihan model yang sesuai sangat bergantung
pada kecocokkan model dengan data empirik. Model yang tidak cocok dengan data dapat
menyebabkan skema premi sistem Bonus Malus menjadi terlalu mahal atau terlalu murah relatif
terhadap model yang cocok dengan data.