Dampak atrium bangunan terhadap sistem evakuasi kebakaran rumah sakit : objek studi Rumah Sakit Permata Cirebon

Show simple item record

dc.contributor.advisor Susanto, Paulus Agus
dc.contributor.author Hardianto, Wulan Ayu Dewantisari
dc.date.accessioned 2023-05-30T06:32:43Z
dc.date.available 2023-05-30T06:32:43Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp42689
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/15184
dc.description 6438 - FTA en_US
dc.description.abstract Atrium merupakan salah satu elemen arsitektural yang berfungsi sebagai media pencahayaan dan penghawaan alami. Namun jika ditinjau dari segi sistem proteksi kebakaran, desain atrium yang buruk dapat menyebabkan masalah jika terjadi kebakaran. Hal ini dikarenakan atrium bersifat terbuka sehingga baik penyebaran asap dan api di dalam bangunan akan menjadi semakin cepat. Objek penelitian yaitu Rumah Sakit Permata Cirebon menerapkan konsep healing environment pada bangunannya, yaitu sebuah konsep yang diterapkan pada infrastruktur kesehatan yang berfungsi sebagai media penyembuhan pasien. Salah satu penerapan konsep tersebut pada Rumah Sakit ini adalah penggunaan atrium pada bagian tengah bangunan. Dari permasalahan tersebut muncul pertanyaan penelitian : (1) Apakah atrium memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap sistem evakuasi Rumah Sakit Permata Cirebon? (2) Bagaimana cara untuk mempertahankan atrium agar tidak berdampak negatif terhadap sistem evakuasi Rumah Sakit Permata Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang (1) dampak atrium terhadap sistem evakuasi pengguna ruang RS Permata Cirebon (2) solusi desain untuk atrium sehingga atrium dapat dipertahankan di dalam bangunan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, evaluatif dan menggunakan metode kuantitatif. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Permata Cirebon. Data penelitian diperoleh dari: as-built drawing, profil rumah sakit, informasi serta observasi lapangan. Fire Dynamic Simulation (FDS) berupa: (1) perhitungan waktu maksimum yang dibutuhkan evakuasi pengguna ruang dengan aman atau ASET (Available Safe Egress Time) (2) waktu yang dibutuhkan pengguna ruang untuk mengevakuasikan dirinya dari bencana ke tempat yang aman atau RSET (Required Safe Egress Time), jika waktu dari RSET lebih kecil dari waktu ASET maka sistem evakuasi pengguna ruang dapat dikategorikan telah ideal.Hasil Analisis simulasi ASET dengan software Pyrosim menunjukan bahwa waktu yang dibutuhkan asap untuk memenuhi atrium sampai tingkat bahaya adalah 8,38 menit sementara hasil analisis simulasi RSET dengan software Pathfinder waktu evakuasi yang dibutuhkan untuk seluruh pengguna ruang sampai keluar bangunan dengan aman mencapai 16,2 menit. Dari hasil simulasi diketahui bahwa dengan adanya keberadaan atrium Rumah Sakit Permata Cirebon memiliki nilai RSET lebih besar dari ASET artinya keberadaan atrium tidak ideal karena berdampak menaikkan waktu yang dibutuhkan untuk evakuasi seluruh pengguna bangunan dengan aman. Maka dari itu, untuk memperpanjang durasi dari ASET, atrium diberikan beberapa alternatif desain berupa perbaikan sistem proteksi pasif dan sistem proteksi aktif pada atrium sehingga keberadaan atrium pada Rumah Sakit Permata Cirebon dapat dipertahankan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject atrium en_US
dc.subject evakuasi en_US
dc.subject rumah sakit en_US
dc.subject ASET en_US
dc.subject RSET en_US
dc.title Dampak atrium bangunan terhadap sistem evakuasi kebakaran rumah sakit : objek studi Rumah Sakit Permata Cirebon en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017420118
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account